Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Klub Rusia CSKA Moskow bikin blunder saat memperkenalkan pemain barunya. Sontak, kritikan didapatkan terkait dengan isu gender.
Momen CSKA memperkenalkan Yusuf Yazici sebagai rekrutan baru, yang dipinjam dari Lille, tidak berjalan dengan mulus dan justru panen kritik.
Saat mengumumkan kedatangan gelandang serang asal Turki yang digaet dengan opsi permanen itu, CSKA melakukannya dengan cara yang sungguh tak peka gender.
Lewat akun media sosial resminya, CSKA dengan resmi mengumumkan kedatangan Yusuf Yazici lewat sebuah percakapan rekaan antara si pemain dengan klub barunya. Di sinilah CSKA bikin blunder.
Dalam percakapan itu, CSKA dikisahkan berujar sudah menantikan Yusuf Yazici datang karena siap teken kontrak. Kontroversi hadir di kalimat berikutnya.
"Yusuf, ini Rusia. Kami punya banyak Natasha di sini," tulis CSKA dalam kisah percakapan rekaan itu.
"Lima menit, aku sudah berangkat!" demikian jawaban Yusuf Yazici.
Obrolan rekaan itu, secara khusus bagian tawaran "banyak Natasha", sontak menuai kontroversi karena dianggap merendahkan dan sama sekali tidak peka dengan perempuan Rusia.
Posting yang jadi kontroversi itu tak berumur panjang karena CSKA Moskow langsung menghapusnya. Tapi CSKA tetap banjir kritikan.
"Kita banyak mengkritik penggambaran banyak media asing akan sepakbola Rusia, tapi lebih parah lagi ketika klub lokal yang justru melakukan ini," tulis akun Twitter Russian Football News, seperti dikutip RT.com.
Katerina Kirilcheva selaku salah satu petinggi CSKA TV juga sudah meminta maaf atas materi postingan tersebut, yang ia sebut sebagai inisiatif dari dirinya. "Sekali lagi, aku minta maaf kepada fans kami, terutama kaum Hawa, dan kepada Yusuf secara pribadi."
Sergey Aksenov yang menjabat sebagai bos PR CSKA juga menyayangkan blunder itu karena, "hal semacam itu seharusnya tak muncul di situs resmi. Ini tak dapat diterima. Orang yang bertanggung jawab atas insiden ini harus dihukum." dtc