Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tapsel. Polsek Batang Angkola bersama Forkopimca Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatra Utara yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat melakukan mediasi terkait diamankannya 4 pasangan yang bukan pasangan suami istri oleh tokoh masyarakat dan warga Kelurahan Sayur Matinggi, Kecamatan Sayur Matinggi.
"Ya kegiatan mediasinya berlangsung Jum'at (21/1/2022) sekira pukul 14.00 WIB, di Aula Kantor Camat Sayur Matinggi Tapsel,"ujar Kanit Reskrim Polsek Batang Angkola, Ipda Irwan Sarumpaet melalui Humas Polres Tapsel, Sabtu (22/1/2022).
Dijelaskan sejumlah hasil mediasi yang harus dipatuhi, yakni ,1. Pemilik warung agar tidak lagi mengulangi perbuatan yang sama dan tidak menyediakan pondok-pondok yang tertutup yang dapat dijadikan tempat perzinahan, 2. Ke-4 pasangan tersebut berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya kembali, 3. Ke-4 pasangan tersebut di pulangkan dengan syarat di jemput keluarga masing-masing.
Disebutkan, kejadian ini bermula para tokoh masyarakat dan warga Kelurahan Sayur Matinggi melakukan sweeping di warung remang-remang milik Amir Hasan Rangkuti di Lingkungan IV, Kelurahan Sayur Matinggi Kecamatan Sayur Matinggi Tapsel, Jumat (21/1/2022), pukul 14.00 WIB. "Selama ini tempat ini membuat warga resah, yang diduga dijadikan sebagai tempat mesum," katanya.
Pada saat sweeping tersebut ditemukan 4 pasangan di pondok-pondok tertutup warung remang-remang yang bukan merupakan pasangan suami istri. Ke-4 pasangan tersebut PS (61) warga Desa Huta Pardomuan dan MH (42) warga Muaratais Tapsel, RH (25) warga Pasar Binanga dan RH (30), warga Sitamiang, Kota Padangsidimpuan, TN (29) warga Huta Bangun Malintang, Madina dan HL (25) warga yang sama, DH (28) warga Lumban Huayan Madina dan A (28) warga yang sama.
Dikatakan, aksi yang dilakukan masyarakat yang melakukan sweeping tersebut tidak melakukan tindakan melanggar hukum atau anarkis baik kepada 4 pasangan maupun tempat warung remang-remang. " Sweeping warga masih dalam tetap mengedepankan rasa kemanusiaan," ujar Kanit.