Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Rantauprapat. Polres Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut), menggagalkan rencana penyeludupan 54 TKI ilegal ke Malaysia. Para TKI yang terdiri dari 40 pria dan 14 wanita itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia
Kapolres Labuhanbatu, AKBP Anhar Arlia Rangkuti melalui Kapolsek Kualuh Hilir, AKP Krisnat Napitulu, mengatakan, ke-54 TKI tersebut diamankan di Desa Simandulang Kualuh Leidong, Labuhanbatu Utara (Labura), Sumut.
"Ya awalnya kita menerima informasi dari masyarakat dan selanjutnya mengamankan sebuah truk yang mengangkut 54 orang itu. Setelah kita periksa ternyata mereka calon TKI ilegal," kata AKP Krisnat Sabtu (22/1/2022) malam.
Krisnat mengatakan ke-54 PMI ini diamankan pada Jumat (21/1) malam, sekitar pukul 23.00 WIB, saat sedang diangkut truk Colt Diesel bernomor polisi BK 8881ND. Truk ini dikemudikan oleh supir bernama Aliman (30) warga Bagan Baru Asahan.
Menurut keterangan supir, truknya disewa untuk mengangkut orang dari Desa Simandulang, Kualuh Leidong menuju Bagan Asahan di Kabupaten Asahan, dengan bayaran Rp 1,5 Juta. Penyewanya ialah F (30), warga Bagan Baru Asahan.
Krisnat menyebut, setelah didata dan dilakukan pemeriksaan awal, seluruh TKI kemudian dikirim ke Polres Labuhanbatu untuk pemeriksaan selanjutnya. Hingga Sabtu malam sekitar pukul 21.00 WIB, sebagian dari TKI tersebut terlihat telah sampai di Mapolres Labuhanbatu.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Rusdi Marzuki mengatakan para TKI ilegal ini membayar dengan nilai yang bervariasi kepada agen yang akan menyeludupkan mereka ke Malaysia. Mulai dari Rp 300 Ribu hingga Rp 4,5 Juta.
Dari 54 orang tersebut, Rusdi mengatakan hanya 2 orang yang mengaku memiliki paspor. Adapun asal TKI ilegal ini, Rusdi mengatakan berasal dari berbagai daerah dan masih dilakukan pendataan lengkapnya.
"Ada yang dari Sulawesi Selatan, Riau, Sumut dan beberapa daerah lainnya," kata AKP Rusdi.
Hingga malam ini, polisi masih mendalami keterangan mengenai rencana penyeludupan ini. Beberapa nama yang mengorganisir kegiatan ilegal ini, telah diketahui polisi dsn dicari keberadaannya.
"Para calon TKI ini mengaku menyetor uang kepada seorang pria. Namanya sudah kita kantongi dan saat ini sedang kita cari keberadaannya," kata Kasat.