Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Miris! Lantaran tak sanggup bayar uang sekolah (SPP), seorang siswi anak janda miskin dikeluarkan dari sekolah. Siswi bernama Grace Anggelina Sianipar, kelas XI UPW 1 SMKN 1 Sidikalang kini tidak bisa lagi menggapai cita-citanya dan hanya membantu ibunya bekerja di ladang orang yang membutuhkan tenaga mereka.
Elfrida br Manullang, ibu Grace ditemui di rumah kontrakan di Perumnas Lae Mbulan, Minggu (23/1/2022) mengatakan, anaknya tidak lagi bisa bersekolah lantara belum melunasi uang SPP 6 bulan. Kabar dari teman-teman sekelasnya kalau nama putrinya itu sudah dicoret dari sekolah.
"Saya sudah tiga kali dipanggil ke sekolah terkait masalah uang SPP sekolah anak saya. Saya sudah memohon untuk diberi keringanan waktu untuk melunasi SPP, tetapi pihak sekolah tidak mau tahu," ucapnya sedih.
Mirisnya lagi, pihak sekolah malah memberi surat pernyataan pengunduran diri dari sekolah. Namun, surat yang di dalamnya tertera nama Paulus Pandiangan Saing SPd MPS selaku kepala sekolah tersebut sampai saat ini belum ditandatangani, karena ia masih ingin putirnya kembali bisa bersekolah.
"Saya masih ingin anak saya bisa kembali bersekolah demi masa depannya," ungkap Elfrida Manullang.
Walaupun tidak bisa kembali sekolah di SMKN 1 Sidikalang, Elfrida mengaku telah meminta surat rekomendasi dari sekolah agar anaknya bisa pindah ke sekolah lain. Akan tetapi pihak sekolah tidak mau memberikan surat pindah sebelum melunasi uang SPP dan uang atribut.
"Pihak sekolah tidak mau memberi surat pindah sebelum melunasi uang SPP," tuturnya.
Kepala SMKN 1 Sidikalang, Paulus Pandiangan Saing yang dikonfirmasi lewat whatsapp belum merespon. Begitu juga saat ditelepon nomornya tidak aktif.
Informasi yang diperoleh, Senin (24/1/2022), pihak sekolah akan menggelar konferensi pers untuk menjelaskan masalah ini