Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Padangsidimpuan. Suara tarhim sebelum azan subuh belum terdengar, namun Hotman (46), warga Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Sumatra Utara ini sudah bergegas keluar rumah. Aktivitas berjualan ikan dimulai.
Seperti biasa, Senin (24/1/2022), sekitar pukul 04.00 WIB, mobil angkutan ikan dari Sibolga masih ditunggu. Hotman yang berada di pinggir jalan dari tadi menunggu mobil tiba membawa ikan laut. Oleh nelayan biasanya menjual ikan hasil tangkapan ke pengepul. Toke pengepul inilah yang membagi ikan kepada Hotman dan toke lainnya di beberapa wilayah yang sudah ada kerja sama.
Dari tangkahan ikan di sebar ke segala penjuru daerah, tak terkecuali ke Hotman, salah satu toke kecil di Kota Padangsidimpuan.Ikan yang dipesan Hotman tersebut sebagian dijual orang sebagian lagi di jual sendiri di depan rumahnya.
Hiruk pikuk pedagang di pasar mulai membanjiri kawasan pasar pagi kecamatan. Pasar ini ramai dikunjungi warga sekitar untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Begitu juga dengan 6 orang pedagang kecil sudah tiba saat Hotman lagi sibuk menyortir ikan yang baru saja masuk.
Ikan-ikan itu pun dimasukkan ke ember para pedagang kecil yang sudah menunggu dari tadi. Usai mendapat jatah masing-masing para anak buah Hotman bergegas beranjak menjajakan ikan ke warga.
Para pedagang ini keluar-masuk kampung, menelusuri lorong-lorong, gang kecil di tengah kesunyian di pagi harinya sebelum pajar menyingsing. Usaha keras Hotman bersama anggotanya bisa bertahan di masa pandemi. Usaha Hotman sebagai toke yang mengeluarkan modal juga terus meningkat.
Hotman (46) warga Pijorkoling, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan yang akhirnya naik kelas dari pedagang keliling hingga menjadi toke setelah berani mengambil pinjaman dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) Unit Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Sejak puluhan tahun Hotman hanya mampu bertahan menjual ikan orang lain. Baru tahun kesepuluh atau sekitar tahun 2015 Hotman berani mengambil pinjaman modal dari Bank. Itupun jumlahnya hanya Rp 5 juta. Dengan modal itulah menjadi awal mula bisnis ikan laut hingga kini omsetnya sudah sangat bagus untuk kategori usaha ultra mikro (UMI).
"Iya bang, awalnya merintis usaha hanya uang pinjaman Rp 5 juta dari pinjaman bank," katanya saat di temui di tengah kesibukannya menjual ikan di depan rumahnya pagi itu.
Jual Ikan Keliling
Hotman bercerita bagaimana suka dukanya menjadi pedagang ikan keliling. Bagun di sepertiga malam atau sekitar pukul 04.00 WIB setiap hari.
Sejak remaja Hotman sudah berjualan ikan, tidak perlu modal uang. Modalnya hanya kejujuran, ikan laut dimasukin ke ember lalu dijinjing itu saja caranya. Jenis ikan yang dijual keliling tergantung kebiasaan warga memesan. "Tapi biasanya jenis gambolo dan dencis paling disukai," imbuhnya.
Ikan yang di bawa tidak perlu banyak cukup dua ember sekitar dua puluh kiloan saja. Ember berisi ikan dijinjing keluar masuk gang dari desa ke desa setelah terjual habis baru berhitung dengan toke.
Menurut Hotman, jualan ikan nasib-nasiban, kadang habis terjual kadang tidak. Kalau ada sisa menjadi tanggung jawab sendiri. Makanya Hotman tidak berani bawa banyak, takut tidak laku.
Untung dari penjualan ikan keliling juga tidak banyak, hanya sekadar lepas makan. Untuk ukuran lajang setidaknya tidak menjadi beban orang tua lagi.
"Maklum waktu itu masih lajang, upahnya tak seberapa, paling hanya Rp 20 ribuan lah," ujar Hotman.
Namun usaha jual ikan, menurut Hotman, kalau ditekuni dengan baik prospeknya bagus juga."Makanya saya terus bertahan," katanya.
Hotman bercerita, pekerjaan itu terus ditekuninya hingga ia membina rumah tangga. Namun, ia mengubah konsep berjualannya. Kalau sebelumnya menjual ikan orang sekarang tidak lagi. Hotman sudah main order dari tangkahan.
Hotman sudah berani memesan ikan langsung ke Sibolga, kota ikan sekitar 88 km jaraknya dari Padangsidimpuan atau sekitar 2,5 jam perjalanan lewat darat. Ia telah menemukan toke yang percaya dengannya. Pembayaran ikan setelah terjual habis alias bayar di belakang ditransfer melalui BRI link terdekat.
Berawal dari sinilah usaha ikan Hotman mulai bangkit. Dia pun sekarang sudah mempunyai empat anggota orang yang ikut menjualkan ikannya. Ada yang dibawa berkeliling dengan ember ada juga yang di bawa pake becak berkeliling keluar masuk kampung.
Pasarnya pastinya para ibu-ibu rumah tangga yang tidak sempat belanja ke pasar. Apalagi harganya sama saja harga di pasar.
Biar pun jabatannya sudah toke, tidak membuat Hotman berdiam di rumah menunggu anggota pulang berjualan. Usai membagi ikan ke anggota, Hotman pun menyisihkan bagian untuk di bawanya dijual sendiri ke pasar dan juga ke sejumlah desa yang masih setia jadi langganannya.
"Bedanya kalau dulu sebelum seperti sekarang berjualan menggunakan ember dijinjing, alhamdullah sekarang udah lebih ringan ada becak mesin,"katanya.
Menurutnya, warga sangat butuh ikan jenis ikan laut karena gizinya yang baik untuk kesehatan apalagi ikan laut susah di dapat di desa-desa yang jauh dari kota. Kota Padangsidimpuan jauh dari pantai. Makanya pasaran ikan laut selalu menjanjikan.
Cicilan Kredit Bank
Sekarang ini Hotman terus mengembangkan usaha jualan ikannya. Ordernya semakin banyak saja. Itu semua karena kebutuhan keluarga yang semakin tinggi. Dia pun harus semakin giat bekerja.
Dua tahun pandemi melanda negara dunia dan juga Indonesia aktivitas masyarakat di batasi dengan PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Namun hal ini tidak begitu berdampak bagi pedagang ikan seperti Hotman. Paling mereka harus mengikuti aturan pemerintah dengan penerapan protokol kesehatan covid-19 diantaranya memakai masker dan sudah di vaksin.
"Penjualan ikan dimasa pandemi sama saja sebelum pandemi. Pasang surut lumrah terjadi tapi tidak begitu berpengaruh,"ujar Hotman.
Dia juga sangat berterima kasih kepada bank yang telah memberinya pinjaman modal sehingga usahanya bisa berkembang seperti sekarang ini. Hotman belum berani berspekulasi lebih besar dalam berbisnis ikan walaupun bank selalu menawarkan pinjaman yang lebih besar.
"Alhamdulillah berkat pembayaran cicilan lancar, tak pernah telat pembayaran. Ini sudah ketiga kalinya meminjam di Bank," katanya.
Menurutnya bank mau saja memberikan pinjaman besar hanya saja dia belum siap memutar uang yang jumlah pinjamannya besar apalagi di atas ratusan juta rupiah. "Takut tidak keputar nantinya,"ujar Hotman.
Hotman adalah salah satu usahawan inspiratif bagi warga di desanya. Dengan hanya mengandalkan berjualan ikan laut dia mampu membawa anak-anaknya ke bangku kuliah.
Alhamdulillah dua anaknya sudah duduk di bangku kuliah, satu menyusun skripsi satunya lagi masuk semester empat dan paling kecil kelas tiga Tsanawiyah.
Dia hanya berharap kesehatan selalu menyertai keluarganya dan usahanya diberi keberkahan kelak anaknya menjadi orang yang berguna.
"Sumber hanya dari ikan laut ini saja, semoga Allah SWT terus menambahkan rejeki dan kesehatan supaya anak semuanya bisa sekolah," cetusnya.