Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, curhat di depan para Badan Legislasi DPR RI, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (24/01/2022). Saat itu badan legislasi menggelar Sosialisasi Tahap I Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2022 yang dihadiri di antaranya DPRD Sumut, akademisi USU, UHN Medan dan LSM.
Kata Edy, ia ditegur pemerintah pusat karena masyarakat Karo sampai membawa jeruk ke Istana Presiden di Jakarta untuk mendesak perbaikan jalan rusak status kabupaten.
"Bapak-bapak sekalian, saya barusan ditegur oleh Jakarta. Janganlah hanya untuk membagun jalan saja rakyat saya membawa jeruk ke Istana," ujar Edy Rahmayadi yang duduk di depan bersama Wakil Ketua Baleg DPR RI, Abdul Wahid, dan Wakil Ketua DPRD Sumut, Harun Mustafa Nasution.
Rakyat Karo yang dimaksud Gubsu Edy adalah warga Kecamatan Liang Melas Datas, yang pada Jumat (03/12/2021) lalu membawa 3 ton jeruk kepada Presiden RI, Joko Widodo, sebagai hadiah dari warga seraya meminta perbaikan jalan yang sudah lama rusak.
"Sebenarnya terjadi sesuatu itu kan ada sebab akibat. 38 kilo (km) jalan yang harus dibangun oleh bupati, karena uangnya tidak ada sehingga tidak bisa dibangun," kata Edy.
Ia mengatakan, jalan rusak yang dikeluhkan warga telah terjadi bertahun-tahun. Sementara yang menggunakan jalan itu tidak saja rakyat, tetapi juga pihak perkebunan.
Sehingga karena bupati tidak sanggup membangun, akhirnya rakyat datang ke Istana. "Mungkin kalau ke Jakarta pun tidak didengar, mungkin datang ke Amerika mungkin," ujar Edy.
Curhat Edy Rahmayadi tersebut, sekaligus agar para anggota DPR RI serius memberi perhatian terhadap perjuangan dirinya bersama Forkopimda dan masyarakat Sumut, agar Sumut mendapat dana bagi hasil yang wajar dari sektor perkebunan.