Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Ketua Kelompok Nelayan Tolong Menolong (KNTM), Immad Lubis memastikan bahwa ledakan yang terjadi di salah satu tangkahan ikan di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas itu adalah bom ikan yang disimpan.
“Itu bukan diduga lagi, yang meledak itu adalah bom ikan. Sebelumnya sudah saya sampaikan informasinya. Saya takut, ini nantinya disalahgunakan, semisal nanti ada yang keberatan, bisa saja rumahnya yang dibom,” kata Immad Lubis kepada wartawan, Senin (24/1/2022).
Menurut dia, kejadian ini merupakan kebenaran atas informasi yang disampaikan masyarakat. Tetapi, mungkin informasi itu dianggap remeh, sehingga tidak dipedulikan.
“Bahkan informasi ini sudah saya sampaikan ke Dandim 0211/TT dan Pol Air Polres Sibolga beberapa waktu lalu. Saya berani pastikan ini. Kemana pun saya dipanggil, saya siap. Itu bom ikan, semua orang sudah tahu, karena tempatnya pun satu gudang,” kata Immad.
Ketua Nelayan Penjaring Salam Sibolga, Asrul (Duyung) Tanjung, juga menegaskan pihaknya sangat ingin menghapuskan praktik bom ikan. Karena telah membuat susah nelayan kecil, terumbu karang pun hancur dibuatnya.
“Bom ikan ini sama ganasnya dengan pukat trawl menghancurkan terumbu karang. Bahkan, bom ikan lebih ganas lagi, karena membuat terumbu karang luluh lantak,” katanya.
Biasanya, mereka (bom ikan) beroperasi di belakang Pulau Mursala, Pulau Ilik, hingga daerah perairan Mandailing Natal.
“Kita sangat berharap, mudah-mudahan aparat bisa memberantasnya. Kalau aparat tidak dapat memberantas praktik bom ikan ini, maka kami akan bertindak sendiri,” tegas Duyung.
Sebagai warga setempat, Duyung Tanjung juga mengaku sangat keberatan atas keberadaan bom tersebut. Kuat dugaan yang meledak itu adalah bom ikan. Bom yang meledak itu tidak berada di kapal, tapi di tempat penyimpanan.
“Mungkin saja selama ini lokasi itu digunakan sebagai tempat penyimpanan. Intinya, kami tak setuju ada bom lagi di kawasan ini,” ujar dia.
Ketua Lsm VOSY DPD Sumut, Japana H Naibaho mengatakan, pihaknya sudah menduga akan terjadi bahaya besar di Kota Sibolga, karena penggunaan bom pada penangkapan ikan di laut yang sangat membahayakan dan juga merusak terumbu karang.
“Penegak hukum ada unsur pembiaran, sehingga pada hari ini telah terjadi ledakan dahsyat di samping tangkahan Halindo Sibolga. Kita sangat menyayangkan kejadian ini, karena penegak hukum terkesan tutup mata,” katanya kepada wartawan.
Japana pun meminta kepada Kapolri untuk memeriksa langsung dan mengusut tuntas kejadian ini, karena banyak nelayan yang menggunakan bom untuk menangkap ikan di laut.
Sebelumnya, Kapolres Sibolga, AKBP Taryono Raharja membenarkan kejadian tersebut, pihaknya masih menyelidiki penyebab ledakan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan tim Labfor Polda Sumut untuk menurunkan timnya untuk mengecek penyebab ledakan tersebut,” kata Taryono kepada wartawan di lokasi kejadian.
Menurut dia, ledakan tersebut juga menghancurkan sejumlah rumah di kawasan tangkahan ikan. Selain itu, 3 orang terluka dan saat ini masih dirawat di rumahsakit FL Tobing Sibolga.
Taryono belum dapat memastikan jenis ledakan yang menghebohkan warga Sibolga tersebut. Dia menjelaskan, jenis ledakan masih diselidiki.
Saat ini, tim satuan unit Jibom Gegana Brimob bersama tim laboratorium forensik (Labfor) Polda Sumut sudah terjun ke lokasi pasca terjadinya ledakan di salah satu tangkahan ikan di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas.
Informasi terkini, 9 rumah mengalami rusak berat akibat ledakan itu. Sebanyak 60 warga yang terdampak terpaksa diungsikan ke Panomboman, Sibolga.
“Warga yang tidak memiliki tempat tinggal ada sebanyak 14 Kartu Keluarga (KK) dengan jumlah 60 jiwa,” kata Camat Sibolga Sambas, Sonang Panjaitan.
Total warga yang diungsikan di Panamboman 40 orang, selebihnya di rumah keluarga. Untuk bantuan logistik sudah disiapkan oleh BPBD dan Dinas Sosial Sibolga.