Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Padangsidimpuan. Di tengah pandemi, pemilik usaha memiliki strategi masing-masing agar usaha tetap bertahan. Tidak hanya sekadar bertahan, namun bisa berkembang meski dalam situasi ekonomi sulit seperti kondisi saat ini, di mana wabah pandemi Covid-19 masih melanda dunia global, khususnya Indonesia.
Hairul Iman (44), pengusaha Bosque Coffee di Kota Padangsidimpuan, Sumatra Utara memilih bertahan daripada menutup usaha yang baru saja di buka awal pandemi 2019. Perubahan aturan pemerintah terkait penanganan Covid-19 adalah hal yang membingungkan buat masyarakat, khususnya pengusaha seperti kafe, yang sebelumnya ramai dikunjungi warga perlahan sepi hingga sampai pada titik nadir.
Adanya peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat tempat-tempat usaha seperti kafe, tempat wisata dan tempat hiburan buka-tutup akibat melonjaknya kasus Covid-19 masa itu. Dampaknya banyak usaha yang bangkrut, bahkan tutup permanen.
Hampir dua tahun usaha yang dirintis Hairul dengan penuh suka cita tersebut goyah dan rapuh oleh pandemi yang sangat merusak sendi perekonomian. Untungnya sampai saat ini Bosque Coffee salah satu usaha yang bertahan di masa pandemi bahkan berangsur kembali bergairah setelah PPKM dilonggarkan.
"Alhamdulillah pada situasi Covid-19 usaha kita masih bertahan, mungkin karena niatnya membuka usaha baru sekalian membantu adik-adik aktivis mahasiswa ini agar punya penghasilan," cetus Hairul saat ditemui Selasa (25/1/2022).
Hairul Iman yang juga berprofesi sebagai jurnalis dan akademisi ini coba 'melawan'. Dia tak mau kalah dengan keadaan. Ide kreatif muncul di saat yang tepat. Usahanya mulai bangkit dan bergairah. Kalangan aktivis mahasiswa, lingkungan serta aktivis sosial lainnya menjadikan kafe yang dikelolanya menjadi tempat diskusi. Ia tata kafenya bernuansa warung pergerakan yang banyak membahas ekonomi , sosial, politik dan budaya.
"Saya menyebutnya warung pergerakan, karena di kafe ini banyak hal yang dibahas. Cafe Bosque Coffee ini memiliki pasar tersendiri," kata Hairul Iman.
Rumah peninggalan orang tuanya yang disulap menjadi kafe tersebut. Adalah cita-cita belum terwujud dari almarhum orang tua Hairul Iman. "Usaha ini dibuat atas saran orang tua sebelum meninggal," imbunya.
Buah kerja kerasnya saat ini, omset penjualannya mulai membaik dan memiliki sejumlah karyawan dari kalangan mahasiswa. Usahanya di samping memberikan lapangan pekerjaan juga mampu menambah pundi-pundi.
Melihat perkembangan usaha kafenya ini, ia berencana melakukan pengembangan usaha. Dia berencana membuka BRI Link, hanya saja masih butuh waktu mempelajari cara mendirikan dan prospeknya. Dia masih berpikir sebelum memutuskan menambah varian usaha di tempat yang sama.
"Andai ide kreatif bisnis lain di tempat ini memungkinkan kenapa tidak. Soal modal bisa saja kita pinjam di bank. Tapi untuk sementara fokus di sini dulu sambil membaca pontensi usaha BRI Link, apakah tempat ini sesuai," katanya.
Dia berharap pandemi ini cepat berakhir, sehingga aktivitas kembali normal, usaha bertumbuh, ekonomi membaik.