Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Selepas meresmikan Jalan By Pass di Balige, Kabupaten Toba, Presiden RI, Joko Widodo, melanjutkan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Simalungun, Rabu (02/02/2022).
Presiden Jokowi meninjau sekaligus meresmikan penataan Kawasan Pantai Bebas Parapat. Jokowi tiba dengan menaiki sepeda motor Kawasaki W175 custom, dengan memakai jaket bertuliskan Indonesia G20.
Kedatangan Jokowi disambut meriah masyarakat yang sudah setia menunggu sejak Rabu pagi. Ia disambut dengan tarian tortor khas Simalungun.
Jokowi juga dipakaikan pakaian adat khas Simalungun, yakni gotong (penutup kepala) dan hio/suri-suri yang diselempangkan di pundaknya.
Jokowi didampingi antara lain Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, Menko Maritim dan Investasi, Luhut Panjaitan dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuldjono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga.
Ia melihat revitalisasi dan perbaikan-perbaikan fasilitas guna mendukung salah satu destinasi wisata kawasan Danau Toba. Selanjutnya Presiden menerima penjelasan panel dari Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti.
"Hari ini kita berada di Kawasan Danau Toba juga dalam rangka melihat apakah revitalisasi, perbaikan-perbaikan yang dilakukan sudah berjalan dan saya melihat ada sebuah perbaikan-perbaikan total sehingga nanti Menteri Pariwisata bisa membangun lagi, rebranding, diferensiasi, sehingga ada pembeda Danau Toba dengan kawasan destinasi wisata yang lain. Saya melihat potensi yang besar yang ada di Kawasan Danau Toba Ini," ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya usai peninjauan.
Jokowi juga menjelaskan bahwa hingga saat ini di Kawasan Pantai Bebas Parapat sudah dibangun beberapa fasilitas untuk menyajikan pertunjukan seni budaya hingga menara pandang untuk bisa dinikmati oleh masyarakat yang berkunjung ke Danau Toba.
"Dulunya tidak ada untuk menyajikan pertunjukan seni budaya, sekarang sudah ada amfiteaternya, sudah ada kawasan yang bisa dipakai masyarakat untuk memandang Danau Toba," ucap Presiden.
Adapun pekerjaan penataan Kawasan Pantai Bebas Parapat dengan luas total 10.000 meter persegi menghabiskan biaya sebesar Rp 84,1 miliar. Pekerjaan tersebut meliputi penataan Kawasan Pantai Bebas, pembangunan gerbang kawasan, dan penataan RTP Parapat.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, berharap agar penataan Kawasan Pantai Bebas Parapat ini dapat meningkatkan daya tarik dari turis domestik maupun juga internasional sehingga bisa menikmati keindahan Danau Toba yang merupakan destinasi super prioritas.
"Mudah-mudahan dengan hal tersebut, bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Simalungun dan di sekitar kawasan Danau Toba," ujar Diana.
Sementara itu, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengatakan ada perubahan yang besar pada kawasan Pantai Bebas jika dibandingkan sebelum ditata. Kini kawasan tersebut lebih cantik, serta memiliki berbagai fasilitas yang bisa dinikmati masyarakat mulai dari jalur jogging, ampliteater, panggung geladak, menara pandang, dek pandang, area skateboard, area bermain, kios makanan, kamar kecil, dan parkir mobil.
Edy Rahmayadi mengatakan, penataan Kawasan Pantai Bebas merupakan dukungan untuk memperindah Kawasan Destinasi Super Prioritas Danau Toba. Diharapkan dapat menjadi magnet wisatawan untuk berkunjung ke kawasan tersebut.
Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, pertumbuhan ekonomi di Sumut juga akan meningkat. "Dengan meningkatnya kunjungan kesini, kita harapkan wisatawan banyak membelanjakan uangnya ke sini, dengan begitu peningkatan ekonomi masyarakat pun meningkat," ujar Edy Rahmayadi.