Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pembangunan jalan bypass atau jalan pintas Balige telah rampung. Peresmian operasional jalan sepanjang 9,8 km ini langsung dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Mengutip keterangan resmi Ditjen Bina Marga, Jumat (4/2/2022), jalan pintas ini merupakan jalur alternatif bagi wisatawan dari dan/atau menuju Silangit-Parapat supaya tidak perlu masuk dalam Kota Balige. Lalu lintas pun bisa lebih lancar, dan kondisi jalan dalam kota menjadi lebih awet karena tidak dilintasi kendaraan besar.
Keberadaan bypass Balige juga akhirnya dapat menekan angka kecelakaan karena ruas jalan yang tidak padat lagi. Selain itu jalan bypass ini mendukung konektivitas ke beberapa Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan pengendara. Akses jalan yang semakin baik juga akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar, yang semakin berkembang dengan kebangkitan sektor pariwisata.
"Dengan dibangunnya, jalan Silangit-Balige-Parapat atau sebaliknya akan semakin lancar. Jalan bypass ini akan memicu perkembangan penggunaan lahan di wilayah tersebut. Cepat atau lambat di sepanjang jalan ini akan berkembang penggunaan lahannya, baik itu kawasan permukimannya atau kegiatan perekonomian. Jadi tolong agar dikendalikan perkembangan wilayahnya supaya tidak rusak lingkungan sekitar. Pengaturannya harus sesuai tata ruang kota," kata Menteri Basuki.
Basuki berpesan kepada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumut, meski Jalan Bypass Balige sudah diresmikan agar tetap diperhatikan sistem drainasenya. Basuki bilang, keberadaan drainase jalan sangat penting untuk menghindari terjadinya genangan dan memperpanjang usia layanan jalan.
"Saya kira badan jalan bypass ini perkerasannya sudah bagus. Mungkin ada beberapa sistem drainase yang perlu diperbaiki, supaya air lancar masuk ke saluran, karena musuh jalan itu hanya tiga, yakni air, air, dan air," kata Basuki.
Pembangunan Jalan Bypass Balige memenuhi harapan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir untuk mengurangi beban lalu lintas di dalam Kota Balige. Basuki mengapresiasi proses pembangunannya yang merupakan contoh baik kolaborasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, di mana untuk penyediaan lahan oleh Pemkab Toba dan pekerjaan fisik Kementerian PUPR.
Pembangunan Bypass Balige menggunakan anggaran APBN senilai Rp 176,6 miliar yang dikerjakan secara bertahap sejak 2017-2021. Lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan ruas jalan sesuai standar nasional lebar bahu jalan 7,8 meter dan bahu jalan 2 meter. Serta pembangunan 4 jembatan 97 meter yakni Jembatan Aek Halian (30 meter), Jembatan Aek Bolon (25 meter), Jembatan Sopo Surung (35 meter), dan Jembatan Aek Hinalang berupa box culvert sepanjang 7 meter. Dalam proses pembangunan juga dilakukan penanganan longsor sepanjang 105 meter.
Bupati Toba Poltak Sitorus menyampaikan ucapan terima kasih atas dibangunnya Jalan Bypass Balige yang sudah membantu kelancaran lalu lintas di Toba. "Harapannya kita sama-sama memelihara dan ke depan kami akan upayakan penerangan serta penataan di kawasan ini sesuai dengan tata kota," katanya.(dtf)