Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Padangsidimpuan. Bakso Mie Ayam Wajan Mas Adi di Jalan Lintas Sumatera Utara di Sigulang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan selalu ramai pengunjung. Usahanya bangkit setelah dapat suntikan permodalan dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI).
"Alhamdulillah, kini usaha bangkit berkat permodalan dari BRI," ujar Lina (35) pengusaha Bakso Mie Ayam Wajan Adi, Sabtu (5/2/2022).
Pinjaman permodalan telah menghantarkan usaha bakso mie ayamnya dari keterpurukan akibat terdampak Covid-19. Delapan orang karyawannya terus bertahan kendati penjualan mengalami surut. Daya beli masyarakat yang berkurang membuat setoran gerobak dari delapan anggotanya menurun jauh di saat Covid-19 melanda.
"Walau omset menurun,namun cicilan bank tidak pernah telat bayar,"cetusnya.
Pinjaman ratusan juta untuk usahanya tidak hal yang sulit baginya. Bank memberikan aplaus atas kedisiplinan dalam pelunasan cicilan pinjaman. "Insya Allah tidak ada kesulitan, bahkan selalu ditawarkan,"katanya.
Merintis dari Bawah
Nurhadi (39) bersama istrinya Lina (35) merintis usaha bakso dan mie ayam "Wajan Mas Adi" benar-benar dari bawah. Awalnya keluarga ini menjual bakso bakar, kemudian meningkat buka warung bakso dan mie ayam. "Awalnya satu gerobak keliling. Alhamdulillah sudah punya warung dan delapan gerobak milik sendiri," kata Lina.
Lina bersama suaminya Nurhadi memulai usaha jualan bakso setelah berhenti bekerja pada orang lain. "Baksonya terkenal dan enak,"katanya.
Bermodalkan ilmu yang didapatnya menjadi modal membuka usaha baru dengan gerobak keliling kampung. Tenyata racikan yang dibuatnya tidak berbeda dari hasil racikan bakso terkenal tempat bekerja sebelumnya.
" Tahun 2006 kita mencoba mandiri dengan meminjam modal kecil-kecilan melalui BRI, Alhamdulillah dari pinjaman modal tersebut usaha bisa lebih besar, ini sudah ketiga kalinya mendapatkan pinjaman," kata Lina.
“Dulu kehidupan kami sangat susah. Suami kerja jadi pekerja di warung bakso sementara saya jual jagung bakar," ujar Lina.
Dalam usia yang masih mudah Lina telah mempunyai aset tempat usaha milik sendiri. Begitu juga rumah bertingkat yang tak jauh dari warung tempat usahanya di pinggir jalan lintas propinsi.
"Patut saya sukuri, bisa memberikan lapangan kerja bagi warga kampung saya ini, dan sedikit aset udah punya dan tiga anaknya bisa sekolah," katanya.
Dua tahun pandemi Covid-19 telah dilaluinya, dampaknya terhadap usahanya luar biasa, namun dengan keyakinan yang kuat usaha kini kembali bangkit. Warung mulai ramai setelah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kembali dilonggarkan.
Ramai Pengunjung
Rahmat (20) pengunjung dari luar daerah ini sengaja datang hanya untuk mencoba rasa khas bakso dan mie ayam racikan Nurhadi ini.
"Mau coba mas, makan bakso di warungnya langsung," kata Rahmat salah satu pengunjung dari jauh.
Rahmat sendiri merupakan warga Mandailing Natal yang sengaja singgah di warung bakso tersebut. Dia hanya tertarik mencoba bakso di warungnya langsung. Selama ini hanya memesan dari gerobak yang datang berkeliling melintasi kampungnya.
Merek bakso Wajan Mas Adi tidak asing lagi bagi Rahmat, hanya saja yang di pesan selalu bakso dan mie ayam dari pedagang gerobak. "Awalnya pernah coba dari pedagang gerobak. Rasanya pas ternyata ini warungnya,"kata Rahmat.