Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Tren penggunaan kendaraan listrik kian meningkat. Namun di balik transisi ini, ada puluhan ribu pekerja otomotif yang terancam dan ini sudah dirasakan oleh industri otomotif di Italia.
Dilansir dari Reuters, serkita pekerja FIM, FIOM, dan UILM mengatakn sebanyak 73 ribu pekerja dapat hilang pekerjaan dalam waktu dekat. Bahkan menurut mereka, 63 ribu di antaranya akan hilang pada periode 2025 hingga 2030.
Mereka mengatakan produksi kendaraan di Italia turun dari 1,8 juta unit pada 1997 menjadi 700.000 tahun lalu. Bahkan untuk mobil, termasuk kurang dari 500.000 unit.
"Kami perlu kembali memproduksi sekitar 1,5 juta unit per tahun," kata kepala FIOM Francesca Re David.
Serikat pekerja juga mendesak pemerintah untuk mencapai kesepakatan akhir dengan Stellantis (STLA.MI), produsen mobil terbesar di negara itu, untuk membangun pabrik pembuatan baterai untuk memasok produksi kendaraan listrik di Italia.
CEO Stellantis Carlos Tavares mengatakan tahun lalu kelompok itu akan membangun salah satu pabrik baterai Eropa di Termoli, di Italia tengah, tetapi kesepakatan dengan Roma belum ditandatangani.
Rencana iklim baru Uni Eropa mencanangkan penghapusan mesin pembakaran secara bertahap pada 2035. Hal ini membuat analis berpendapat, sektor otomotif di Italia dapat terpukul lebih keras daripada di tempat lain karena ukuran rata-rata dan skala investasi diperlukan untuk mematuhi rencana iklim Uni Eropa tersebut.
Perlu diketahui, menurut data dari asosiasi otomotif ANFIA, Industri otomotif di Italia mempekerjakan sekitar 278 ribu pekerja dan menyumbang sekitar 6 persen dari produk domestik bruto negara itu.(dto)