Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. DPR RI hari ini bakal menggelar rapat paripurna. DPR membatasi kehadiran secara fisik sebesar 30 persen dari 575 anggota Dewan atau sekitar 172 anggota.
Agenda rapat paripurna DPR hari ini tertuang dalam surat nomor B/3164/PW.11.01/2/2022. Surat tersebut ditandatangani Kepala Biro Persidangan I, Suprihartini, atas nama pimpinan Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR, Senin (7/2/2022). Rapat paripurna dijadwalkan pukul 13.30 WIB.
Ada 6 acara dalam rapat paripurna DPR hari ini. Salah satu di antaranya laporan Komisi I atas penjualan barang milik negara berupa eks KRI Teluk Mandar 514 dan KRI Teluk Penyu 513.
Selain itu, akan ada penyampaian laporan Komisi XI sekaligus pengambilan keputusan atas hasil uji materi (fit and proper test) terhadap Kantor Akuntan Publik (KAP), yang diajukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dalam rapat paripurna kali ini, Badan Legislasi (Baleg) juga akan menyampaikan laporan terkait pembahasan RUU tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), yang dilanjutkan dengan pengambilan keputusan.
"4. Pendapat fraksi-fraksi terhadap RUU usul inisiatif Baleg DPR RI tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, dilanjutkan dengan pengambilan keputusan menjadi RUU usul DPR RI," begitu bunyi poin keempat di surat undangan Setjen DPR.
Ada juga penyampaian pendapat fraksi-fraksi terhadap 5 RUU usul inisiatif Komisi II DPR. Kelima RUU tersebut, yaitu RUU tentang Provinsi Sumatera Barat, RUU tentang Provinsi Riau, RUU tentang Provinsi Jambi, RUU tentang Provinsi NTB dan RUU tentang Provinsi NTT.
Acara terakhir, yakni persetujuan perpanjangan waktu pembahasan terhadap RUU Landas Kontingen. Lalu dilanjutkan dengan pengambilan keputusan.
Seperti diketahui, data terakhir yang disampaikan Sekjen DPR Indra Iskandar, jumlah anggota DPR dan pegawai di lingkungan kompleks parlemen yang terpapar COVID-19 sebanyak 228 orang. Data tersebut disampaikan Indra pada Sabtu (5/2) pekan lalu.
Dari 228 orang, 10-nya merupakan anggota DPR. Sementara 218 lainnya, ada staf ahli hingga pegawai Pemerintah Non-ASN (PPASN).
"Anggota yang terdeteksi melalui lab kami 10 orang," ucap Indra saat dihubungi, Sabtu (5/2).
"Itu 10 orang positif merupakan update dari minggu lalu, beberapa sudah negatif," lanjutnya.(dtc)