Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Serdang Bedagai. Ribuan nelayan tradisional Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai, Sumatra Utara tidak melaut. Tampak sampan nelayan masih bertambat di jambur-jambur milik mereka, Selasa (8/2/2022). Akibatnya, harga ikan laut pun melambung.
Enggannya nelayan melaut dikarenakan cuaca ekstrim dan angin kencang. Menurut beberapa nelayan, selain angin kencang, ikan juga susah dijaring dan dapat.
"Karena itu kita memilih tidak melaut. Kalaupun kita mencoba melaut, ya percuma ikan pun susah didapat, jadi jelas kita rugi. Setiap sampan melaut mengeluarkan ongkos ratusan ribu hingga jutaan rupiah sekali melaut. Jadi, di saat tidak melaut, kita berkesempatan bekerja merajut jaring yang rusak dan koyak untuk diperbaiki," ucap para nelayan serempak saat ditemui di beberapa kedai kopi.
Bandi (45), selaku penjual ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Dusun I, Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Tanjung Beringin mengatakan, sampan nelayan sudah dua hari tidak melaut membuat harga ikan naik.
"Pada saat banyak sampan melaut dan mendapat ikan, kita para pedagang menjual ikan gembung sekitar Rp 20 ribu per kilo. Namun pada saat sekarang, selain angin kencang, ikan pun juga susah didapat membuat harga ikan naik mencapai Rp 30 ribuan per kilo bahkan lebih," ujarnya.