Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Indonesia resmi mengakuisisi total 42 unit jet tempur Rafale dengan kontrak pengadaan awal sebanyak 6 unit dari Dassault Prancis. Indonesia pun kini sejajar dengan negara-negara seperti Mesir, Qatar, dan India, yang juga mengoperasikan alutsista buatan Prancis itu.
Dikutip dari situs Dassault-Aviation, saat ini pengguna Rafale terbanyak adalah Prancis dengan total 132 unit dioperasikan AU Prancis. Jet tempur yang dipakai meliputi 63 Rafale B (dua tempat duduk), 69 Rafale C (satu tempat duduk), serta 48 unit Rafale M untuk beroperasi di kapal induk.
Wajar jika Prancis menjadi negara yang paling banyak menggunakan pesawat ini, karena memang proses manufacturing jet tempur Rafale dilakukan di Prancis.
Selain Prancis, Mesir, Qatar, dan India juga telah menandatangani kontrak pengadaan untuk masing-masing 24, 36, dan 36 unit Rafale. Dengan begitu, Indonesia yang baru saja menandatangani kerja sama dengan Prancis untuk pengadaan Rafale, bakal sejajar dengan ketiga negara pemesan Rafale itu.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Delegasi Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis, pada hari Kamis (10/2/2022), di Jakarta.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Pertahanan RI, pertemuan tingkat tinggi ini diakhiri dengan penandatanganan beberapa perjanjian kerja sama yang disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan kedua negara.
"Perjanjian kerja sama tersebut antara lain: kontrak pembelian 6 pesawat tempur Rafale antara Kabaranahan Kemhan dengan Dassault, sebagai awal dari kontrak yang lebih besar untuk 36 pesawat tempur Rafale berikutnya," tulis situs Kemenhan RI, dikutip Jumat (11/2/2022).
"(Dan) MoU kerja sama di bidang research and development kapal selam antara PT PAL dengan Naval Grup, MoU kerjasama Program Offset dan ToT antara Dassault dan PT DI, MoU kerjasama di bidang telekomunikasi antara PT LEN dan Thales Group, dan kerja sama pembuatan munisi kaliber besar antara PT Pindad dan Nexter Munition," sebutnya.(dto)