Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mendukung penuh pembangunan monumen Bung Karno di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Pernyataan itu disampaikan Gubernur Edy menanggapi usulan DPD PDIP Sumut saat berkunjung ke rumah dinas gubernur, Jalan Sudirman, Medan, Jumat (11/2/2022).
Sejumlah pengurus DPD PDIP Sumut yang ikut ke rumah dinas itu, antara lain, Ketua DPD Rapidin Simbolon, Sekretaris Sutarto, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Aswan Jaya, Yamitema Louly, Darsen Song Iwan Hartono.
"Usulan itu kami sampaikan ke Gubernur Edy dan beliau menyambut baik usulan tersebut. Apalagi yang dibangun adalah monumen tokoh proklamator yang merupakan founding father bangsa ini yaitu Bung Karno,” ujar Ketua DPD PDIP Sumut, Rapidin Simbolon dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/2/2022)
Rapidin mengatakan bahwa Gubernur Edy berjanji akan memberikan dukungan sepenuhnya, terhadap rencana DPD PDIP Sumut untuk membangun dan merealisasikan monument tersebut dalam waktu dekat ini.
“Kita tunggu saja, semoga secepatnya dapat terealisasi dan DPD PDIP Sumut berterimakasih atas dukungan dari Gubsu tersebut,” ungkap Rapidin Simbolon.
Melengkapi informasi, Bung Karno pernah menjalani pengasingan di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, mulai 4 Januari 1949.
Bung Karno, bersama dua rekan seperjuangannya, Sutan Sjahrir (Perdana Menteri RI) dan Haji Agus Salim, lebih dulu dibuang ke Berastagi, Kabupaten Karo. Di sana, mereka ditahan sekitar 10 hari.
Ketiganya kemudian diasingkan lagi ke kawasan tepi Danau Toba, tepatnya di Parapat. Rumah pengasingan itu dibangun oleh Belanda pada 1820. Rumah berukuran 10 x 20 meter dengan arsitektur bergaya Eropa tersebut berdiri kokoh di atas lahan seluas dua hektare. Sekarang eks tempat pengasingan Bung Karno itu menjadi heritage Sumut.