Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Masyarakat Sumatra Utara harus lebih waspada lagi agar tidak tertular covid-19, yang dipicu mewabahnya varian baru, Omicron di Sumut. Kasus covid baru di Sumut terus bergerak naik tajam.
Data yang dihimpun dari BNPB RI, Senin (14/02/2022) menunjukkan telah terjadi pertambahan kasus baru terkonfirmasi positif covid sebanyak 4.344 orang dalam sepekan terakhir di Sumut.
Drastisnya pertambahan kasus baru tersebut, tidak diikuti dengan kesembuhan. Jumlah yang sembuh hanya 538 orang. Namun ada kabar bagus, yakni karena kasus kematian yang minim, yakni hanya 5 orang.
Berikut update kasus covid Sumut dalam sepekan terakhir, positif, sembuh dan meninggal:
- Minggu (13/02/2022): 825 - 327 - 0
- Sabtu (12/02/2022): 955 - 29 - 1
- Jumat (11/02/2022): 612 - 61 - 1
- Kamis (10/02/2022): 637 - 42 - 0
- Rabu (09/02/2022): 582 - 34 - 0
- Selasa (08/02/2022): 538 - 25 - 2
- Senin (07/02/2022): 195 - 21 - 1
- Kumulatif sejak Maret 2020: 111.982 - 103.849 - 2.907
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan puncak kasus covid-19 terjadi pada 2 hingga 3 minggu ke depan akan pindah ke luar Jawa dan Bali. Untuk itu pemerintah daerah perlu melakukan beberapa hal, di antaranya mempercepat vaksinasi.
Berbicara dalam rapat koordinasi evaluasi PPKM luar Jawa-Bali, Minggu (13/02/2022), yang juga diikuti Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, Menko Airlangga juga meminta kepala daerah agar mengimbau masyarakat agar terus menjalankan protokol kesehatan di setiap kegiatan. Penggunaan aplikasi peduli lindungi juga harus didorong.
Kesiapan Sumut
Sementara itu, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, dalam rapat koordinasi itu menegaskan meski kasus covid di Sumut meningkat, namun keterisian tempat tidur masih relatif aman atau rendah. Keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit dan isolasi terpusat, sebut Edy, hanya 14,07%.
"Keterisian rumah sakit relatif terkendali, tingkat keterisian atau BOR hanya sebesar 14,07%, masih jauh di bawah ambang maksimal yang dianjurkan WHO yaitu 60%," kata Edy Rahmayadi.
Selain kamar atau tempat tidur, ketersediaan oksigen di Sumut juga aman. Sumut memiliki ketersediaan sebanyak 49.843 meter kubik oksigen, sementara kebutuhan saat ini baru mencapai 10.889 meter kubik per hari.
Untuk capaian vaksinasi di Sumut, dosis pertama sudah mencapai 90%, dan dosis kedua sudah memasuki angka 60%. Namun hingga kini baru 12 kabupaten/kota saja yang capaian dosis keduanya sudah di atas 70%.
Edy juga melaporkan sudah membuat edaran kepada kepala daerah di 33 kabupaten/kota mengenai 10 langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-19. Di antaranya, menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) apabila hasil surveilans di sekolah sudah mencapai di atas 5%.
Kemudian melaksanakan Swab RT-PCR bagi pelaku perjalanan dari DKI Jakarta, Jawa dan Bali di bandara, pelabuhan, dan terminal bus. Serta mengaktifkan isolasi terpusat untuk pasien yang tidak memenuhi syarat klinis dan rumah.