Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, tak menampik jika kasus covid-19 bergerak naik di wilayah Provinsi Sumatera Utara hingga sejauh ini. Begitu pun Gubernur Edy Rahmayadi menjawab wartawan di sela meninjau kantin baru Kantor Gubernur Sumut, Selasa (15/02/2022), mengatakan kenaikan kasus tidak saja terjadi di Sumut, tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia.
Sebagaimana dalam update data per Senin (14/02/2022), menunjukkan bertambah lagi 804 kasus baru di Sumut. Sehingga total kumulatifnya menjadi sebanyak 112.786 orang.
"Memang naik, seluruh daerah (di Sumut) ini naik. Kita kedatangan tamu (tidak diundang). Yang gak bisa kita hindari. Apalagi kalau rakyat ini tidak bisa dikendalikan melakukan prokes. Maka vaksinasi harus terus dijalankan," sebut Edy.
Gubernur Edy juga diketahui telah mengeluarkan 10 instruksi mengantisipasi covid termasuk varian Omicron untuk dilaksanakan di seluruh wilayah Sumut berlaku per 8 Februari 2022.
Begitupun dengan kenaikan kasus yang masih saja terjadi, menurut Gubernur Edy bukan berarti 10 instruksi antisipasi covid di Sumut itu tidak jalan.
"Jalan, tapi virusnya lebih jago dari instruksi," ujar Gubernur Edy menjawab wartawan di sela meninjau kantin baru Kantor Gubernur Sumut, Selasa (15/02/2022).
Namun Gubernur Edy kembali menegaskan tidak akan membiarkan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah terus berjalan, apabila kasus covid-19 terus mengalami lonjakan.
Menurut Edy, kesehatan murid adalah yang utama. Adapun sekolah yang dihentikan PTM saat ini karena ditemukan kasus covid baik terhadap guru ataupun murid.
"Kita masih ada dilevel satu dan dua. Sehingga mencakup sekolahan kita berlakukan masih 50 persen sampai batas mana kita evaluasi. Kalau kita buka lagi atau tutup sama sekali untuk menjaga kesehatan anak-anak kita," ujarnya.
10 sekolah yang dihentikan atau ditunda PTM, menurut dia, masih bersifat sementara. Jika kasus terus naik dan tidak terbendung, maka PTM akan ditiadakan. "Ada 10 sekolah (tutup) temporer, tapi belum secara menyeluruh. Kalau menyeluruh kita yang lakukan," ungkapnya.
Karena kasus covid terus melonjak di Sumut hingga saat ini, Edy Rahmayadi mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kepatuhan dan kedisiplinan protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran covid.
Di bagian lain, berdasarkan Instruksi Dalam Negeri (Inmendagri) tentang PPKM Nomor 11 Tahun 2022 tertanggal 14 Februari 2022, dimana 33 Kabupaten/Kota di Sumut berstatus level 1, level 2 dan level 3.
Daerah PPKM Level 1 yaitu Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Deli Serdang, Simalungun, Asahan, Dairi, Mandailing, Natal Serdang Bedagai, Batubara, Labuhanbatu Utara, Binjai, dan Tebing Tinggi.
Level 2 yaitu Tapanuli Utara, Karo, Labuhanbatu, Toba, Nias Selatan,
Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Samosir, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Labuhanbatu Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Sibolga, Tanjungbalai dan Padangsidempuan. Level 3 Nias, Langkat, Medan, Pematangsiantar dan Gunungsitoli.