Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Padangsidimpuan. Murniyati (39) melirik prospek ekstrak Jahe Merah lebih menguntungkan daripada mengembangkan usaha menjahit yang telah lama ditekuninya. Bermodalkan keterampilan yang dipelajari di desa binaan membuatnya terampil dalam berusaha.
Berkat Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) dan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI usaha ekstrak jahe merah yang dikelola Murniyati di Desa Huta Lombang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, kini merambah pasar kemana-mana.
Ektrak Jahe Merah ini bisa diperoleh di beberapa outlet seperti 212mart, cafe, swalayan, dan juga toko online seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak dan marketplace.
"Saat ini pasaran lagi sepi, makanya sekarang lebih dominan mempromosikan usaha lewat online seperti marketplace," ujar Murniyati kepada medanbsnisdaily.com, Selasa (15/2/2022).
Sejak tahun 2018 Murniati telah memulai usaha membuat ekstrak jahe merah yang dipelajarinya dari pelatihan saat desanya termasuk binaan pemerintah sebagai desa produktif olahan cemilan dan minuman.
Bersama warga lainnya mereka belajar membuat produk makanan-minuman dari bahan toga, Murniyati memilih berpartisipasi membuat ekstrak jahe merah dengan gula pasir. "Ternyata dapat respon baik, dari situlah awalnya saya usaha jahe ini," katanya.
Awalnya Murniyati hanya memproduksi 1 kg saja per bulan kini sudah 10 kg per bulan. "Alhamdulillah permintaan pasar semakin banyak sehingga ada peningkatan produksi," katanya.
Murniyati mengakui memulai usaha awalnya cuma Rp 5 juta, itupun untuk membeli peralatan memasak, bahan baku dan kemasan. Dengan tambahan modal yang dipinjam melalui KUR BRI, dia terus mengembangkan produksi usahanya dan memajang usahanya pada outlet dan cafe selebihnya dipasarkan lewat online marketplace. "Alhamdulillah pesanan secara online juga sudah mulai, berdatangan," katanya.
Dikatakan, awal pandemi Covid-19 omzet penjualan ekstrak jahe merah melonjak walaupun harga juga mahal tapi setelah lewat tahun 2020 mulai normal lagi.
Dia berharap usahanya tetap dalam pendampingan pemerintah agar usaha yang mereka tekuni terus meningkat dan lebih variatif.
Sementara itu Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Padangsidimpuan terus melakukan pembinaan pada usaha mikro agar mereka terus bangkit dan lebih inovatif.
"Mereka terus kita motivasi agar tetap semangat kendati penjualannya merosot di masa pandemi, tapi tidak boleh dibiarkan harus tetap disupport," Kata Kadis Kop, UKM dan Perindag melalui Kabid Koperasi dan UKM Gustomy Hamonangan Siregar.