Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan pada 2022 jalan rusak yang ada di Indonesia diprediksi bertambah. Hal itu terjadi karena tingkat kemantapan jalan akan mengalami penurunan.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan tingkat kemantapan jalan diprediksi mengalami penurunan 1,09%. Pada 2021 tingkat kemantapan jalan mencapai 91,81%, sedangkan pada 2022 akan turun menjadi 90,71%.
Padahal dalam Renstra Ditjen Bina Marga 2020-2024 target tingkat kemantapan jalan pada 2022 harusnya mencapai 95%.
"Kita akan mengalami lebih dari 1% penurunan kemantapan jalan. Artinya apa? Jalan yang rusak akan bertambah di 2022," ungkap Hedy dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Selasa (15/2/2022).
Hedy mengatakan tingkat kemantapan diprediksi menurun karena minimnya anggaran untuk perbaikan dan preservasi jalan. Dia bilang tahun ini anggaran yang didapatkan hanya Rp 18,02 triliun.
Dia menjelaskan, pada 2021 untuk mencapai tingkat kemantapan 91,81% butuh biaya sampai Rp 22,32 triliun. Sementara untuk mencapai tingkat kemantapan sesuai Renstra Ditjen Bina Marga sebesar 95% butuh biaya hingga Rp 30,5 triliun.
"Ini cukup jauh untuk pertahankan kemantapan jalan ini apalagi meningkatkan. Karena anggaran yang tersedia hanya Rp 18 triliun," ujar Hedy.(dtf)