Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Bank Indonesia (BI) menggelar diseminasi hasil kajian Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKM Provinsi Sumatra Utara (Sumut) 2021. Hasil kajian diseminasi yang telah disusun diharapkan dapat menjadi referensi bagi berbagai pihak dalam upaya pengembangan UMKM di daerah.
Kepala Perwakilan BI Sumut, Doddy Zulverdi, mengatakan, dalam upaya mengakselerasi kebangkitan UMKM di tengah pandemi Covid-19 dan adaptasi UMKM menjalani kehidupan normal yang baru, BI terus mendorong transformasi UMKM 4.0 dengan digitalisasi proses pembiayaan, pemasaran, maupun pembayaran.
"Ini sejalan dengan tema besar BI dalam mendorong UMKM untuk "naik kelas" dan turut berkontribusi terhadap pencapaian tujuan Bank Indonesia dalam menciptakan kestabilan harga maupun nilai tukar serta penurunan defisit transaksi berjalan," katanya, Rabu (16/2/2022).
Doddy mengatakan, pandemi Covid-19 cukup berdampak pada perekonomian Indonesia dan Sumut. Pada 2021, perekonomian Sumut mampu tumbuh 2,61% (yoy) setelah di 2020 minus 1,07% (yoy). Kondisi ini terutama dipengaruhi akselerasi vaksinasi yang mendorong peningkatan mobilitas, dan tren pemulihan ekonomi global yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal ini diharapkan dapat menjadi momentum proses recovery ekonomi ke depan, khususnya kepada UMKM.
BI melalui bauran kebijakannya akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif mendorong pemulihan ekonomi nasional. Salah satu upaya meningkatkan peran advisory bagi pemerintah daerah, BI senantiasa melaksanakan pendalaman melalui asesmen dan kajian, salah satunya kajian terkait UMKM yaitu KPJU unggulan Sumut 2021.
Kajian ini, merupakan upaya pendalaman yang rutin dilaksanakan setiap lima tahun sekali guna melakukan pengkinian data dan informasi terhadap komoditas unggulan daerah. Tujuannya untuk memahami profil daerah, kebijakan pemerintah dan perbankan dalam pengembangan UMKM.
"Melalui kajian ini, akan dipetakan KPJU unggulan daerah yang perlu menjadi prioritas untuk dikembangkan, serta memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah daerah di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi dalam pengembangannya," kata Doddy.
Tahun ini,pelaksanaan kajian KPJU bekerjasama dengan Yayasan Berka Semi Strategika. Kajiannya dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), penetapan KPJU unggulan UMKM dilakukan secara bertingkat yang diawali dengan penetapan pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, hingga tingkat provinsi.