Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rekor baru covid-19 di wilayah Provinsi Sumatera Utara, tercipta untuk tahun 2022. Tercatat pertambahan terkonfirmasi positif covid sebanyak 1.643 pada Rabu (16/02/2022). Update data covid-19 Sumut yang dimuat dalam akun instagram @infosumutku, akun resmi pemberitaan Pemprov Sumut itu menunjukkan baru kali ini terjadi pertambahan sebanyak itu dalam sehari.
Pertambahan kasus itu pun melanjutkan rekor yang terjadi pada Selasa (15/02/2022), yakni sebanyak 1.444 kasus. Dari data pertambahan kasus itu semakin menunjukkan bahwa kasus covid sedang "menggila" di Sumut.
Hingga hari Rabu itu sejak Maret 2022, jumlah kumulatif kasus terkonfirmasi positif covid di Sumut sebanyak 115.873 orang, sedangkan secara nasional sebanyak 4.901.328 orang.
Berbeda dengan kasus positif, kasus pasien sembuh dari covid di Sumut justru melempam. Pada hari Rabu itu hanya tercatat 212 orang, dan total kumulatif menjadi 104.416.
Sementara itu, kasus meninggal dunia karena covid di Sumut kembali terjadi setelah nihil pada beberapa hari belakangan ini. Pada hari Rabu itu, meninggal sebanyak 1 orang dan total kumulatif menjadi 2.910 orang.
Di bagian lain, terjadi pertambahan kasus aktif covid di Sumut pada hari Rabu itu sebanyak 1.430. Sehingga totalnya per kondisi hari Rabu itu menjadi 8.547 orang.
Adapun daerah penyumbang terbanyak kasus aktif covid terbanyak di Sumut adalah Medan 4.583 orang, Deli Serdang 1.168 orang, Pematangsiantar 764 orang, Simalungun 439 orang dan Gunungsitoli 191 orang.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengatakan kenaikan kasus covid di Sumut sudah diprediksi berdasarkan rapat koordinasi beberapa waktu lalu. Ia mengatakan melonjaknya kasus covid Sumut menandakan adanya pembiaran di masyarakat.
"Kemarin saya sudah sampaikan sama kalian, ditanggal 14 (Februari) hasil yang disampaikan dokter Inke itu nanti akan mencapai 1.400. Tapi loncat di tanggal 15 dia dari 800 sekian ke 1.400-an. Berarti hanyak selisih 1 hari, itu pertanda adanya pembiaran," ujar Edy di Medan, Rabu (15/02/2022).
Lebih lanjut Gubernur Edy menilai masyarakat saat ini tidak peduli dengan lonjakan kasus yang terjadi. "Acuh para rakyat kita. Ini yang akan jadi bahan evaluasi, merupakan data yang harus kita sikapi," ujar Edy.