Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Angka penyebaran Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mulai memasuki masa tertingginya. Bahkan, berdasarkan data milik Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, dalam sehari Provinsi ini mencatat penambahan 2.002 kasus baru konfirmasi positif, sehingga total kasusnya telah menjangkau 117.875 orang sejak awal kasus pada tahun 2020 lalu.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dr Aris Yudhariansyah menyampaikan, penambahan 2.002 kasus tersebut didapatkan dari laporan dari 32 Kabupaten/Kota. Jumlah terbanyak berasal dari Kota Medan dengan 1.056 kasus baru, Deliserdang 316 kasus baru, Simalungun 87 kasus baru, Pematangsiantar 80 kasus baru, Toba 73 kasus baru dan Dairi 58 kasus baru.
"Pada hari ini, hanya Kabupaten Padang Lawas Utara saja yang dilaporkan tidak ada penambahan kasus baru konfirmasi positif," ungkapnya, Kamis (17/2/2022).
Sementara itu, untuk kasus kesembuhan Aris menjelaskan, terdapat penambahan 312 kasus baru dari laporan 14 Kabupaten/Kota, sehingga totalnya menjadi 104.728 orang. Jumlah terbanyak, kata dia, adalah Kota Medan dengan 197 kasus, Kota Gunungsitoli 38 kasus, Kota Pematangsiantar 23 kasus dan Kabupaten Nias 17 kasus.
"Sedangkan untuk kasus kematian kembali didapatkan penambahan tiga kasus baru, yakni dua dari Pematangsiantar dan satu dari Mandailing Natal. Karenanya total kasus kematian akibat Covid-19 di Sumut telah mencapai 2.913 orang," jelasnya.
Oleh karena itu, tambah Aris, melalui data tersebut, maka kasus aktif Covid-19 di Sumut kembali meningkat menjadi 10.234 orang. "Untuk kasus suspek hari ini terjadi penambahan 16 orang sehingga totalnya menjadi 66 orang," pungkasnya.
Terpisah, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menegaskan bahwasanya vaksinasi harus dituntaskan dan dikejar bagi daerah yang capaiannya masih rendah. Hal ini dikatakan Panca dalam keterangan tertulisnya saat meninjau akselerasi percepatan vaksinasi lansia dan pelajar bersama Forkopimda di Pulau Nias, Kamis (17/2).
"Vaksin harus terus kita tuntaskan dan kejar yang masih rendah. Kita harus bergandengan tangan untuk menghadapi ini," ungkapnya.
Panca menyebutkan, bahwasanya data penyebaran Covid-19 di Pulau Nias saat ini sedang tinggi. Untuk itu menurutnya, sebagai daerah kunjungan wisata, Pulau Nias harus menyiapkan tempat isolasi untuk memutus mata rantai dan jalur masuk wisatawan seperti bandara juga harus diperketat.
"PPKM harus disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat. Batasi kegiatan masyarakat yang bersifat mengumpulkan massa. Perketat penerapan prokes dan berlakukan aturan-aturan baik yang dikeluarkan Mendagri maupun Gubsu," tuturnya.