Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Biro Perekonomian Setdaprov Sumut merespon informasi terkait kelangkaan minyak goreng (Migor) di pasar saat ini.
Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Simut, Naslindo Sirait, Jumat (18/02/2022) mengaku telah turun meninjau stok migor terkait informasi kelangkaan itu di beberapa pasar tradisional dan pasar retail pada Kamis (17/02/2022).
Dari kunjungan ke beberapa pasar retail modern seperti ke Swalayan Maju Bersama di Jalan Mangkubumi, kata Naslindo, diakui oleh petugas di sana bahwa ada kekurangan stok.
"Yang sebelumnya stok minyak goreng 100 karton per 2 minggu, hanya masuk 12 karton merek Sania. Di toko Indomaret di daerah Kampung Madras sama sekali tidak ada stok minyak goreng terakhir persedian ada pada tanggal 8 Februari," ujar Naslindom
Pengamatan dilanjutkan di Pasar Petisah. Di sana para pedagang eceran mengeluhkan ke kosongan migor. Namun di Indo Grosir, Jalan Sisingamangaraja Amplas, stok migor masih tersedia dengan jumlah yang cukup sekitar 500 karton.
"Dan petugas disana mengakui tidak ada kelangkaan, konsumen masih bisa dilayani dengan pembatasan pembelian. Untuk pengecer hanya bisa membeli 1 karton yang berisi 2 literan," ujar Naslindo.
Selain mengamati penjualan minyak goreng, kata Naslindo, dalam peninjauan itu juga untuk melihat harga jual ke pengecer maupun ke konsumen. Diperoleh informasi hahwa harga jual masih pada batas harga sesuai HET Rp 13.500 dan Rp 14.000 per liter.
Lebih lanjut Naslindo mengatakan, Pemprov Sumut akan terus melakukan pemantauan ke pasar untuk melihat lebih jauh persoalan peredaran migor, sambil terus berkoordinasi ke produsen migor serta distributor untuk memastikan bahwa peredaran migor berjalan dengan baik.
Ia akan mengajak pihak-pihak terkait yang ada di dalam Tim Satuan Tugas Pangan seperti dari Polda Sumut dan Dinas Perindistrian dan Perdagangan untuk terus memantau dan melakukan sidak ke pasar-pasar.
"Kita berharap semua pihak mulai dari produsen, distributor dapat mensuplai minyak goreng di pasaran, dan para toko pengecer bisa melayani masyarakat dengan harga sesuai HET yang sudah di tentukan. Masyarakat juga kami himbau agar tidak panik buying dalam menghadapi situasi ini," ujarnya.
"Kita juga berharap dengan pemantau ini, akan bisa mengurai kondisi-kondisi yang ada di lapangan dan sekaligus juga mengawasai apabila ada pihak-pihak yang mencoba melakukan penimbunan agar dapat kita ketahui dan di tindak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Kita berharap kondisi ini cepat normal sehingga tidak sampai ada gejolak harga di pasar," pungkasnya.