Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pasar keuangan dalam sepekan kedepan akan dibayang-bayangi dengan kemungkinan agresi militer Rusia ke Ukraina. Perkembangan terbaru dari Ukraina saat ini adalah terjadi baku tembak anatara pemerintah Ukraina dengan milisi Pro Rusia. Sehingga pelaku pasar berspekulasi bahwa ini menjadi pintu masuk perang yang lebih besar dimana Rusia dimungkinkan untuk melakukan agresi ke Ukraina.
"Jadi pekan ini, pasar akan lebih bergerak dengan dorongan masalah geopolitik di Eropa," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Minggu (20/2/2022).
Sementara itu, sajian data-data ekonomi yang paling berpengaruh baru akan datang di dua hari terakhir perdagangan pekan ini. Meski demikian, sekalipun rilis data dari Amerika Serikat (AS) nantinya membaik, itu juga dapat ditafsirkan sebagai kemungkinan yang lebih meyakinkan akan dilakukannya taper tantrum.
"Saya memperkirakan IHSG di pekan ini akan kembali berada dalam tekanan. Dimana potensi IHSG untuk diperdagangkan dikisaran 6.730 hingga 6.770 sangat terbuka. IHSG masih akan sulit naik seiring dengan ketidakpastian masalah politik di Eropa. Sementara itu, mata uang rupiah juga berpeluang mengalami tekanan. Walaupun tekanan rupiah saya perkirakan sifatnya terbatas," kata Gunawan.
Untuk harga emas dunia, memang berpotensi naik. Sejauh ini emas sedang bertengger dikisaran US$ 1.900/troy ons. Emas memilki peluang untuk mendekati harga US$2.000/troy ons di pekan ini. Terlebih jika Rusia benar-benar menginvasi Ukraina. Kinerja harga emas diperkirakan akan lebih banyak tertahan oleh faktor teknikal.
Harga emas, kata Gunawan, akan sangat diuntungkan dengan eskalasi perang yang terus meningkat. Disisi lainnya, peluang pasar keuangan untuk bergerak di zona hijau tetap terbuka di pekan ini. Jika konflik di Eropa membaik, maka peluang pasar keuangan berbalik di zona hijau sangat terbuka. Dan potensi tersebut berpeluang terjadi di pertangahan pekan hingga tutup perdagangan. Meskipun bisa saja terjadi sebaliknya dimana tekanan berlangsung dalam sepekan penuh.
"Jadi, pekan ini potensi pasar bergerak volatile sangat terbuka. Pelaku pasar akan berhati-hati di pekan ini. Kejutan-kejutan baru secara tiba-tiba dipasar keuangan masih berpeluang terjadi. Sehingga pelaku pasar sebaiknya terus mengupdate perkembangan geopolitik di Eropa, guna meminimalisir potensi risiko yang kerugian yang signifikan," pungkas Gunawan.