Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Krisis chip semikonduktor masih melanda industri otomotif. Tak cuma di luar negeri, industri otomotif Indonesia turut terdampak krisis chip semikonduktor.
BMW Group Indonesia mengakui krisis chip semikonduktor mempengaruhi mobil-mobil yang dijual di Indonesia. Meski, menurut Director of Communication BMW Group Indonesia Jodie O'tania, chip yang digunakan industri otomotif sedikit sekali, tapi ada dampaknya.
"BMW Global kita sudah memiliki strategi, bagaimana caranya kita tetap bisa memenuhi kebutuhan pelanggan di semua market. Apabila kita tidak bisa mendapatkannya, pun kita akan mengganti fitur-fitur yang tidak terlalu penting. Jadi fitur-fitur relevan pasti tetap ada. Tapi fitur-fitur yang sifatnya tambahan itu pasti akan di-adjust lagi. Dampak pasti ada, pengurangan fitur-fitur tapi yang dipastikan adalah fitur ini tidak relevan dan bukan kebutuhan primer untuk sebuah kendaraan," kata Jodie dalam peluncuran BMW Seri 2 Grand Coupe secara virtual, Selasa (22/2/2022).
Anindyanto Dwikumoro, Product Manager BMW Indonesia, menambahkan pihaknya mempertahankan fitur-fitur yang berkaitan dengan teknologi primer. Seperti fitur-fitur yang berkaitan dengan mesin, fitur-fitur berkendara seperti Dynamic Stability Control, dan Performance Control menjadi fitur utama yang dipertahankan selama krisis chip semikonduktor.
"Secondary equipment yang biasanya menjadi opsional namun di Indonesia jadi standar, seperti wireless charging, ini kami konsolidasikan dengan dealer, jika opsi ini kita kurangi dulu untuk certain times, dan kami memberikan penjelasan kepada pihak customer bahwa certain issues yang harus kami jalani, karena ini adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan produksi kami tetap stabil dan tetap men-deliver mobil-mobil ke customer seperti biasanya," ujar Anindyanto.
"So far kami lihat belum terlalu ada impact besar. Namun tentunya balik lagi ke kebutuhan primer dan secondary. ini yang kami lakukan supaya produksi tetap jalan dan tidak ada delay," ujar Anin.(dto)