Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pada dasarnya harga komoditas dunia sejak triwulan IV-2021 mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Kenaikan tersebut memang menjadi kabar baik bagi petani, namun tidak sepenuhnya menjadi kabar baik bagi masyarakat. Belakangan ini terjadi kenaikan harga kedelai yang cukup meresahkan bagi pengusaha tahu dan tempe.
Sejumlah pengusaha tahu dan tempe di Jawa bahkan melakukan aksi mogok. Harga kedelai sejak Oktober tahun lalu sudah mengalami kenaikan. Pemulihan ekonomi serta kenaikan harga energi memicu kenaikan harga kacang kedelai. Ditambah lagi invasi Rusia ke Ukraina kian membuat harga kedelai melambung tinggi. Harga kedelai saat ini, tengah mendekati harga US$1.700/bushel.
Pada bulan oktober tahun lalu, harga kedelai sempat ditransaksikan dibawah US$1.200/bushel dan di pekan pertama Februari bertengger di level US$1.586/bushel dan saat ini harganya menjadi U$1.673/bushel. Sebelum terjadinya invasi di Ukraina oleh Rusia, harga kedelai masih dibawah US$1.600/bushel-nya. Kinerja harga kedelai sejak Oktober tahun lalu sampai hari ini sudah mengalami kenaikan sekitar 40%.
"Kenaikan harga kedelai dunia memicu kenaikan harga kedelai di tanah air. Terlebih kedelai di tanah air itu sebagian besarnya diimpor. Tetapi kenaikan harga kedelai tersebut memukul industri produk turunannya yang berpotensi memicu kelangkaan bahan pangan khas tanah air. Dampak kenaikan harga produk olahan kedelai ini bukan hanya menjadi ancaman tingginya inflasi," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Jumat (25/2/2022).
Gunawan mengatakan, banyak pelaku UMKM yang bergantung pada usaha pengolahan kedelai. Nasibnya terkatung-katung karena harga kedelai dunia mengalami kenaikan. Produk makanan olahan kedelai akan menjadi produk yang berpotensi hilang di pasaran jika pemerintah tidak turun tangan. Solusi jangka pendek untuk meredam gejolak harga kedelai sangat dibutuhkan.
Seiring dengan harga komoditas dunia lainnya, bukan hanya kacang kedelai saja yang mengalami kenaikan harga pasca invasi Rusia ke Ukraina. Harga minyak dunia, minyak sawit, hingga harga emas meroket belakangan ini. Bahkan pasca invasi Rusia ke Ukraina harga sawit naik hingga menyentuh RM6.400-an/ton.