Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Seseorang sangat mungkin terpapar Omicron lebih dari satu kali. Menurut riset di Denmark, kasus reinfeksi Omicron bahkan terjadi setelah 20-60 hari terpapar Omicron pertama kali.
Pasien kemungkinan mengalami reinfeksi Omicron dengan tipe atau jenis varian Omicron lain seperti BA.2 'Son of Omicron'. Studi menganalisis data 1,8 juta pasien rentang 22 November hingga 11 Februari 2022, ada 187 kasus kasus reinfeksi dan 47 orang di antaranya terpapar BA.2 usai sebelumnya terinfeksi BA.1 Omicron.
Riset yang belum peer reviewed dan dimuat di jurnal medRxiv ini menunjukkan sebagian besar kasus reinfeksi Omicron terjadi pada mereka yang tak divaksinasi, tetapi gejalanya cenderung ringan dan tak ada kasus rawat inap COVID-19 bahkan kematian.
"Sebagai kesimpulan, kami memberikan bukti bahwa reinfeksi Omicron sangat mungkin terjadi, pasien terinfeksi Omicron BA.2 setelah sebelumnya terpapar BA.1," beber para ahli.
Hal ini juga dijelaskan dokter umum Adam Prabata. Menurutnya, meski reinfeksi Omicron bisa terjadi, tetapi kasusnya menurut studi sangat jarang dilaporkan.
"Reinfeksi adalah infeksi kedua atau lebih pada orang yang telah sembuh dari infeksi pertama oleh penyebab yang sama," bebernya dalam akun Instagram @adamprabata, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan.
"Reinfeksi dapat terjadi pada orang yang terkena varian Omicron, bahkan sejak 20-60 hari setelah terkena Omicron yang pertama kali. Kemungkinan terjadinya reinfeksi relatif sangat kecil," tuturnya.(dth)
Pasien kemungkinan mengalami reinfeksi Omicron dengan tipe atau jenis varian Omicron lain seperti BA.2 'Son of Omicron'. Studi menganalisis data 1,8 juta pasien rentang 22 November hingga 11 Februari 2022, ada 187 kasus kasus reinfeksi dan 47 orang di antaranya terpapar BA.2 usai sebelumnya terinfeksi BA.1 Omicron.