Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Padang Sidempuan. Dimasa pandemi ini banyak usaha tutup akibat terdampak Covid-19. Kondisi ini diperparah naiknya harga beberapa kebutuhan dasar seperti minyak goreng, kedelai, dan tepung. Pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) solusi bertahan dan bangkit.
Sejumlah pelaku usaha mengakui naiknya harga bahan produksi sangat berdampak terhadap kesinambungan usaha. Apalagi usaha yang masih mengandalkan perbankan penambah modal. "Dimasa pandemi ini bisa saja bertahan sudah hebat. Bisa menutupi gaji karyawan, bisa bayar utang, sudah sangat bagus," ujar Rudi, Jumat (4/3/2022).
Rudi merupakan salah satu pengusaha tahu tempe yang saat ini meradang akibat harga kacang kedelai mahal dan tidak normal di Kota Padang Sidempuan.
"Andai harganya naik tapi normal tidak berubah ubah mungkin kita ikut menaikkan harga tahu tempe hasil produksi kita, masalahnya hari ini naik besok turun dan sebaliknya, itu menyusahkan," katanya.
Menurutnya, para pelaku usaha sudah sangat susah lantaran tidak bisa menaikkan harga produksi karena harga bahan baku berubah-ubah. Belum lagi, lanjutnya, para pedagang yang menggunakan minyak goreng yang diketahui harganya juga belum stabil dan susah didapat.
"Pedagang gorengan misalnya bila menaikkan harga gorengan semisal harga Rp 1.000/biji menjadi Rp 1.500/biji, bisa jadi tidak laku," katanya.
Dia mengatakan, harga kacang kedelai di pasar naik menjadi Rp 12.200/kg dari Rp 8.000/kg sebelum pandemi. "Selama pandemi atau selama dua tahun ini harga kedelai naik tidak menentu. Kadang Rp 10.200/kg, kadang Rp 11.200/kg sekarang Rp 12.200/kg," cetus Rudi.
Hal senada juga dikeluhkan Jandri Harahap pengusaha kerupuk di Kota Padang Sidempuan. Dia berharap pemerintah hadir untuk menstabilkan harga khususnya bahan dasar pokok. "Saat ini biaya produksi kerupuk tambah tinggi, sementara harga kerupuk tidak ikut naik,"katanya.
Dikatakan, biaya produksi kini semakin besar akibat beberapa bahan dasar kerupuk seperti tepung terigu dan tepung kanji harganya naik diperparah minyak goreng yang sulit dan mahal.
"Haraga tepung terigu sebelumnya hanya Rp 140.000/zak naik menjadi Rp 198.000/ zak, begitu juga tepung tapioka atau tepung kanji sebelumnya Rp 160.000/ zak menjadi Rp 215.000/zak," katanya.