Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 yang sebesar 3,69% yang lebih baik dari realisasi tahun 2020 yang terkontraksi 2,07%, tidak akan berpengaruh banyak bagi kinerja pasar keuangan domestik di pekan ini. Kinerja pasar keuangan masih tetap akan melihat perkembangan perang yang terjadi di Ukraina.
Data pertumbuhan memang menunjukkan bahwa telah terjadi pemulihan ekonomi di tanah air. Tetapi sentimen di luar akan mengalihkan fokus perhatian pelaku pasar. Bursa Eropa mengalami tekanan di akhir pekan lalu karena kian memburuknya hubungan Rusia dengan Ukraina maupun terhadap sejumlah negara anggota NATO lainnya.
"Saling balas sanksi mewaranai perkembangan pasar keuangan global belakangan ini. Di awal pekan ini, sejumlah data ekonomi dari tanah air seperti cadangan devisa maupun penjualan ritel akan tersaji. Tapi sejauh ini sejumlah data tersebut diperkirakan tidak akan berpengaruh besar terhadap pasar keuangan," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Minggu (6/3/2022).
Sementara itu, sejumlah data dari Cina, AS, India maupun zona Eropa terlihat menunjukkan adanya potensi tekanan pada pasar keuangan domestik. Rilis inflasi di AS serta inflasi inti di AS menjadi salah satu pemicu potensi memburuknya kinerja pasar keuangan global. Untuk data inflasi dari Cina juga pada dasarnya berpeluang menekan kinerja pasar keuangan global.
"Jadi dalam sepekan kedepan pasar keuangan bisa saja melanjutkan tren turun. Terlebih jika hubungan Ukraina dan Rusia yang terlibat langsung dalam perang kian memburuk. Atau justru Rusia mengambil tindakan pembalasan terhadap sejumlah negara yang menjatuhkan sanksi terhadap Rusia," kata Gunawan.
Jika melihat kondisi kedepan dari hari ini, ujar Gunawan, sebenarnya sentimen buruk masih mewarnai pasar keuangan. Namun, bukan tidak mungkin Rusia dan Ukraina justru bertindak diluar ekspektasi yang bisa membawa perubahan ke teritori positif atau justru semakin membuat pasar keuangan memburuk.