Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumut, Pandapotan Manurung, membuka dialog publik kerjasama Milenial Talk Medan dengan PLN UP3 Medan, Senin (07/03/2022).
Pandapotan mengapresiasi dialog yang digelar di Aula PLN UP3 Medan Jalan Listrik Medan itu, sebagai bentuk kemitraan strategis antara PLN dan masyarakat khususnya mahasiswa dan pemuda untuk menghadirkan layanan listrik yang andal.
Ketua Milenial Talk, Boby Harahap, mengatakan dialog publik itu dalam upaya meningkatkan hubungan kemitraan pelanggan, antara PLN dan para kawula muda.
Ia juga berharap lewat forum dialog itu, lahir pemikiran konstruktif untuk sama-sama membangun Kota Medan dari bidang ketenagalistrikan untuk terwujudnya pertumbuhan Kota Medan yang maju dan modern.
Manager PLN UP3 Medan, Hariadi Fitrianto, salah satu narasumber dalam dialog itu mengajak mahasiswa dan pemuda kerjasama dalam pelayanan listrik yang andal bagi masyarakat.
"Kalau saya bilang, belilah token listrik daripada token mobil legend," ujar Hariadi Fitrianto, yang juga mantan Manager PLN UP3 Langsa pada dialog publik bertemakan "Listrik dan Masa Depan Indonesia, Terang Negeriku Tangguh Indonesiaku" itu.
Imbauan itu ia sampaikan menyikapi fenomena generasi muda dewasa ini. Tokoh muda, Khairullah Matondang, yang juga pembicara pada dialog itu, menilai generasi muda kini cenderung menggemari aplikasi game daripada aplikasi bermanfaat positif.
Ia mengatakan kecenderungan mahasiswa dan pemuda untuk hal-hal yang tidak produktif, harus menjadi perhatian serius. "Pasti lebih banyak yang sudah men-download sketer daripada yang disampaikan Pak Hariadi tadi (PLN Mobile)," ujar Khairullah.
Mengutip pernyataan salah seorang profesor di UINSU, kata Khairullah, sejatinya fenomena generasi muda acuh takacuh adalah karena 3 hal, yakni kurang berolahraga, kurang olahpikir dan kurang dzikir. "Ini yang jadi masalah kita bersama saat ini," ujarnya.
Sebelumnya Hariadi Fitrianto menyebutkan lebih untung menggunakan listrik prabayar (token) daripada listrik pascabayar (meteran). Di antaranya pelanggan lebih mudah mengendalikan pemakaian listriknya.
Kemudian pelanggan tak akan terkena biaya telat bayar, tidak ada biaya beban. "Tarifnya sama dengan yang pascabayar, privasi terjaga dan mudah isi token," terangnya.
Ia menambahkan, agar masyarakat menggunakan listrik dengan cara-cara yang aman dan nyaman. "Jangan pernah mencuri arus listrik, karena itu ada sanksinya serta membahayakan bagi pengguna maupun tetangga," tambah Hariadi.
Sementara itu, mantan Anggota DPRD Sumut, Zulkifli, juga menyoroti peran generasi muda dalam pembangunan dewasa ini. Seperti PLN, kata Zulkifli, jangan pula sampai jatuh ke tangan swasta, yang bisa saja membawa PLN ke arah yang berpotensi merugikan rakyat.
Karena itu, sambung politisi Partai Demokrat itu, daya pikir dan daya kritis para mahasiswa dan pemuda, amat diperlukan. "Dan salah satu sarananya adalah politik, mari berpolitik secara sehat sesuai yang diatur negara kita," ujarnya.