Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Panyabungan. PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP) membantah adanya kebocoran gas H2S (Hidrogend Sulfida) yang menyebabkan warga Desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal (Madina) keracunan.
Corporate Comunication PT SMGP Nina Gultom melalui siaran persnya memastikan tidak terjadi kebocoran gas H2S saat uji pembukaan sumur di Weel Pad AAE – 05 di proyek panas bumi Sorik Marapi. Menurut dia, kegiatan uji sumur itu mengikuti prosedur standar operasional SMGP yang dirancang untuk memastikan keselamatan masyarakat dan pekerja SMGP.
“Sebelum memulai pengujian sumur, SMGP melakukan sosialisasi dengan.masyarakat setempat menggunakan pengeras suara untuk mengumumkan rencana pengujian untuk memastikan semua area kegiatan tersebut mengetahui akan ada kegiatan uji sumur,” katanya, Selasa (8/3/3/2022).
Usai sosialisasi, SMGP mengevakuasi seluruh personil dan patroli dengan radius 300 meter sekaligus memantau parimeter dengan drone untuk memastikan kesehatan keselamatan semua orang selama kegiatan uji sumur, SMGP memantau arah angin dan tingkat gas yang berasal dari uji sumur melalui gas detektor multi gas. Gas yang mengalir dari sumur tidak terdeteksi dengan O ppm dan selalu dalam batas paparan yang di izinkan sesuai standar internasional saat melali sistem abatement (Pada sistem ini terdapat 100 liter NaOH yang merupakan teknologi larutan H2S) untuk mengurangi paparan H2S.
Dia menjelaskan, konsisten dengan uji sumur AAE-02 dan AAE-03 yang sebelumnya berhasil diuji SMGP di well pad yang sama. Berdasarkan win sock di Pad AAE, saat pengujian dilakukan angin bertiup ke arah timur dan timur laut seperti yang terlihat pada website www.ksorka.com (dengan video menunjukkan wind sock berkibar).
Sedangkan desa Sibanggor Julu berada pada elevasi 26 meter dengan jarak 397 meter arah selatan dari kegiatan pengujian.sumur SMGP. Selama kegiatan uji sumur tidak ada alarm gas SMGP yang berbunyi,” katanya.
Berdasarkan langkah-langkah keamanan dan pemantauan yang di ambil menurut dia, lokasi geokrafis desa Siabanggor Julu dan fakta bahwa gas H2S lebih berat daripada udara, tidak ada indikasi atau bukti yang mendukung klaim paparan H2S dari sumur AAE-05 seperti yang telah dilaporkan.
“SMGP berkomitmen untuk selalu memberikan dukungan kepada masyarakat, termasuk memberikan bantuan kesehatan bagi masyarakat setempat, serta berpartisipasi dalam penyelidikan dengan pihak berwenang tentang penyebab sebenarnya dari insiden tersebut,” paparnya.
PT SMGP telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan masyarakat dan pekerja, serta mengamankan operasi dan asetnya. Saat ini Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi berjalan normal seperti yang disarankan oleh Direktorat Jenderal EBTKE.