Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tapsel. Pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama dua tahun sejak pertama kali terdeteksi di Indonesia pada Maret 2020, dampaknya luar biasa terhadap hampir semua sektor kehidupan masyarakat. Banyak pekerja di PHK dan diberhentikan sementara dan pedagang juga terpaksa gulung tikar karena tak mampu bertahan.
Namun, Winda Simbolon (32) dan suaminya Syahid M. Samosir pelaku usaha sekaligus pedagang kue basah warga Desa Simaninggir, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, berhasil bertahan, bahkan secara perlahan mampu menaikkan omset penjualanya. Padahal, saat pendemi baru-baru melanda, omset penjualan sempat turun hingga 50%.
"Sepekan omset sempat turun hingga 50 persen dimasa Covid-19, namun kini mulai membaik setelah kami jualan juga di alun-alun di malam hari,"ujar Winda bersama suaminya Syaid M. Samosir, Kamis (10/3/2022).
Untuk mengatasi omset kembali membaik dan meningkat Winda tidak hanya sekedar berdagang di pasar Godang (besar) dan pasar Menek (kecil) dua kali dalam seminggu di Pasar Sipirok namun dengan memanfaatkan halaman bolak alun-alun tempat berjualan hingga dimalam hari membuat usahanya kini bergairah.
Tergabung dalam Asosiasi Pedagang Dosnitahi Sipirok Syahid bersama pedagang yang tergabung di dalamnya memanfaatkan alun-alun tempat berjualan. Banyak kegiatan di Alun-alun menjadi peluang besar bagi pedagang meraup omset lebih besar.
"Insya Allah banyak acara seperti nonton bareng liga sepak bola yang diselenggarakan di alun-alun sangat berdampak positif bagi peningkatan omset kami,"kata Winda.
Berkat KUR
Merintis usaha dari awal Tahun 2017 dengan melanjutkan usaha orang tua yang sempat terhenti karena sakit. Winda Simbolon bersama Suaminya Syahid M. Samosir hanya mengandalkan modal Rp.500ribu rupiah. banyak cobaan harus mereka lalui dalam memulai usaha ini disamping masalah modal, persaingan usaha hingga hingga dampak pandemi Covid-19 dan harga bahan mahal dan tidak normal.
Namun tekat yang kuat pengusaha kue basah barokah ini terus bangkit kendati harus menambah modal dari meminjam Kredit Usaha Rakyat (KUR). Perlahan usaha mereka mengalami peningkatan yang sebelumnya sempat turun omset. "Insya Allah sekarang omset produksi dalam sekali pekan itu 1000 kue kadang lebih,"katanya.
Berkat menjadi binaan bank BRI dan juga pemerintah usaha mereka semakin dikenal. Tidak heran bila sejumlah acara pemerintah sudah mempercayakan kue dari usaha mereka.
"Kalau kegiatan banyak dialun-alun omset kita pasti naik ditambah lagi panitia kegiatan pemerintah sudah sering memesan kue dari kita,"kata Winda.
Dia mengaku sangat terbantu dengan pinjaman KUR karena dana tersebut bisa meningkatkan produksi usahanya. Saat ini Winda sudah memiliki dua karyawan yang membantunya membuat bermacam-macam kue seperti, kue lapis, risol, dadar dan gorengan. "KUR sangat membantu usaha kami ini kedua kalinya meminjam,"kata Winda.