Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Di pekan ini, ada banyak sentimen penting di pasar keuangan, baik dari dalam maupun luar negeri. Dari luar, Bank sentral AS (The Fed) akan memutuskan besaran bunga acuannya. Namun, kebijakan tersebut belum tentu yang akan menjadi motor penggerak pasar. Masih ada perang Rusia-Ukraina yang bisa saja memperburuk kinerja pasar keuangan di pekan ini.
Pada dasarnya The Fed sudah digadang-gadang akan menaikkan besaran bunga acuan di bulan Maret ini. Namun, semuanya bisa saja kandas karena adanya perang Rusia dan Ukraina.
"The Fed bisa saja urung menaikkan bunga acuan. Tetapi sekalipun kalau nantinya bunga acuan The Fed itu naik, dampak ke pasar keuangan juga tidak akan begitu besar," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Minggu (13/3/2022).
Gunawan mengatakan, pelaku pasar sudah memperkirakan semuanya. Dan pelaku pasar juga sudah melakukan penghitungan harga atau price in. Justru pertemuan antara Menteri Luar Negeri Rusia dan Ukraina yang belum juga menemukan resolusi, bisa kian memperburuk pasar keuangan global. Terlebih Presiden Rusia tengah menyiapkan serangkaian kebijakan serangan balik terhadap sanksi yang dijatuhkan oleh negara barat dan sekutunya.
"Jadi pasar tengah dalam ketidakpastian. Baik IHSG dan rupiah masih berpeluang masuk dalam tekanan. Dan harga emas masih berpeluang untuk naik lagi. Sementara itu, data data ekonomi di tanah air seperti neraca perdagangan, penjualan kendaraan bermotor, hingga kebijakan bunga acuan BI akan mampu meredam gejolak pasar keuangan global. Meski bukan berarti tekanan eksternal tersebut akan hilang sepenuhnya," kata Gunawan.
Sejauh ini, tanbahnha, pasar keuangan dalam negeri tengah berhadap dengan ancaman buruk eksternal. Kebijakan bunga acuan BI ini akan menjadi bumper untuk menahan tekanan yang diakibatkan dari akumulasi sentimen negatif baik dari perang Rusia-Ukraina maupun kemungkinan kebijakan The Fed yang menaikkan suku acuan. "Ada banyak yang perlu dicermati, pelaku pasar harus berhati-hati lagi di pekan ini," pungkas Gunawan.