Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tebing Tinggi. Wakil Wali Kota Tebing Tinggi Ir H OKI Doni Siregar MM menyatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi telah membagi zona-zona wilayah yang direncanakan menuju online single submission (OSS), sehingga nanti semua perizinan dilakukan secara otomatis dan tidak sulit, semua dilakukan untuk mempermudah segala bentuk perizinan dan sebagainya.
Namun diakui oleh Wakil Wali Kota bahwa ada yang kurang yakni dalam hal ruang terbuka hijau (RTH) yang saat ini masih 8,82% dari target yang harus dicapai sebesar 20%. "Kita harus mencari opsi opsi lain dan strategi bagaimana cara agar ruang terbuka hijau di Kota Tebing Tinggi bisa tercapai seperti yang diisyaratkan sebesar 20 persen," ujarnya saat mengikuti Rapat Kordinasi Lintas Sektoral Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) bersama Plt Dirjend Tata Ruang Kementrian Agraria dan Tata Ruang, Dr Ir Abdul Kamarzuki MPM di Hotel Intercontinental Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (15/3/2022).
Oki Doni Siregar yang menghadiri langsung kegiatan Rakor Lintas Sektoral tersebut turut didampingi Wakil Ketua DPRD Tebing Tinggi, M Azwar; Kadis Kominfo Dedi Parulian Siagian; Kadis PU Reza Aghista, Kadis Lingkungan Hidup, H Muhammad Hasbie Ash-Shiddiqi; dan sejumlah pimpinan OPD terkait itu memaparkan seputar Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Wilayah Perencanaan Kota Tebing Tinggi.
Disampaikan OKI Doni Siregar bahwa sesuai Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tebing Tinggi tahun 2017-2022, menjadikan Kota Tebing Tinggi sebagai kota jasa dan perdagangan yang cerdas, layak, mandiri dan sejahtera dengan sumberdaya manusia yang beriman dan berkualitas.
"Kota Tebing Tinggi yang berada di jalur lintas Sumatra yang menghubungkan Kota Medan dengan sejumlah kota besar di kawasan Pantai Timur seperti Kisaran, Tanjung Balai hingga Rantau Prapat merupakan salah satu 'Kota Satelit' dari Kawasan Strategi Nasional (KSN) Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (Mebidangro) akan menjadi kawasan strategis untuk menggerakkan perekonomian di Sumatera Utara dan Riau," ujar Oki.
Disisi lain, lanjut Oki, Kota Tebing Tinggi juga sebagai pintu masuk sejumlah kota utama dalam wilayah Sumatera Utara seperti Pematang Siantar, kawasan Wisata Danau Toba, Parapat, Pulau Samosir, Balige dan Tarutung.
Dalam hal perekonomian, kontribusi terbesar di Kota Tebing Tinggi adalah perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 22,73% dan kontribusi pendukung lainnya dibidang konstruksi sebesar 14,76% dengan pertumbuhan ekonomi yang kembali naik mencapai 2,51% pada tahun 2021.