Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berkomentar soal MotoGP yang akan digelar di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). KPAI berharap gelaran MotoGP dapat meningkatkan talenta anak Indonesia serta mengurangi aksi balap liar.
"Kecintaan Indonesia pada motor dibuktikan dengan apresiasi luar biasa kepada para pembalap MotoGP. Sejak mereka mengikuti berbagai even, sampai beraudiensi dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, dengan diikuti 19 pembalap," kata Komisioner KPAI Jasra Putra dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/3/2022).
"Suasana lebih meriah, saat presiden melepas peserta MotoGP yang langsung disambut ribuan motor. Bahkan sepanjang jalan masyarakat tumpah ruah. Para pebalap memang sudah mengira, mereka punya banyak penggemar di sini dan itu terbukti dengan 60.000 tiket terjual," sambungnya.
Jasra mengatakan dirinya masih kerap menemukan anak-anak dengan hobi otomotif namun tak memiliki fasilitas. Dia menyayangkan hal tersebut karena bisa menimbulkan korban jiwa.
"Di luar kemeriahan MotoGP, kita masih sering menyaksikan anak-anak yang sangat hobi otomotif, namun berada di luar lintasan balap. Mereka berada di jalanan dengan sebutan trek-trekan atau balapan liar," ujar Jasra.
"Namun sayangnya hobi tersebut tidak dilengkapi dengan keselamatan dan peraturan, sehingga yang lebih nampak korban jiwa dari balap liar dan gelapnya kejahatan jalanan," tambahnya.
Selanjutnya, Jasra juga berharap MotoGP di Mandalika ini dapat menjadi momentum untuk mengurangi aksi balap liar. Dia berharap nantinya anak-anak yang mengikuti balap liar dapat dibina secara baik dan berkepanjangan.
"Semoga dengan momentum Pertamina Mandalika Street Circuit, agenda MotoGP dan segala side eventnya, menjadi momentum dan merubah nasib balap liar. Bisa lebih mendekatkan mimpi anak anak di balap liar untuk mendunia, sehingga balapan jalanan yang selama ini terjadi, dapat dipindahkan menjadi bakat yang terbina secara baik dan berkepanjangan," tutur Jasra.
Menurutnya, banyak talenta yang tersembunyi dari anak-anak yang melakukan balapan liar. Untuk itu, Jasra meminta semua pihak untuk mengubah paradigma dalam penanganan balapan di jalanan.
"Sekali lagi, dengan MotoGP, mari kita ubah paradigma penanganan balapan jalanan, menjadi prestasi yang membanggakan untuk anak Indonesia. Kenapa? Karena selama ini kita lebih mengkonsumsi negatifnya balap liar, padahal di sana tersembunyi talenta-talenta luar biasa," ucap Jasra.
"Mulai terampil membawa motor alias jago balap, jago setting mesin atau mekanik terampil, jago akrobatik dengan motor dan jago modifikasi. Bahkan penemuan penemuan terbaru tentang mesin oleh anak anak, baik melalui jalur sekolah maupun komunitas otomotif," katanya.(dtc)