Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah menghadiri sidang lanjutan gugatan Uni Eropa terkait larangan ekspor nikel. Delegasi Indonesia di rapat yang dilakukan di WTO itu dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga. Apa hasilnya?
Jerry Sambuaga mengatakan, pemerintah sudah menjalankan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dikatakannya, Jerry sudah menyampaikan argumentasi dan bukti pendukung bahwa kebijakan ini sudah relevan untuk menjaga sumber daya alam dalam negeri.
"Kebijakan ini sangat relevan dalam rangka pengelolaan sumber daya alam yang berkesinambungan dan memastikan kepatuhan setiap tambang nikel dalam penerapan kaidah pertambangan yang baik (good mining practices)," kata Jerry dalam keterangannya, Kamis (24/3/2022).
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan dijalankannya larangan kebijakan ekspor nikel ini, ada nilai tambah yang didapat dari hasil tambang ini. Apalagi, lanjutnya, nikel adalah komoditas penting dalam pengembangan industri kendaraan listrik yang tengah digenjot pemerintah.
"Dengan mempertahankan kebijakan ini, Bangsa Indonesia dapat memperoleh manfaat yang lebih optimal, tidak hanya dari segi ekonomi (hilirisasi dan added value), namun juga dari segi kelestarian alam dan mitigasi dampak lingkungan bagi masyarakat sekitar tambang. Hal ini menjadi penting sebagai modal dasar dalam upaya kita mengembangkan industri yang lebih berwawasan lingkungan seperti industri EV battery dan Mobil listrik," tuturnya.
"Kita mengapresiasi dukungan dari kementerian dan lembaga lain seperti Kemenko Marves, KemenESDM, Kemenperin, KemenLHK, Kemlu, Kejaksaan Agung, Polri, BUMN dan institusi pendukung lainnya dalam menghadapi gugatan uni Eropa di WTO," ujarnya.(dtf)