Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Menjelang puasa, harga sejumlah kebutuhan pokok di Medan masih bertahan mahal. Dari beberapa komoditas bahan pokok yang diperdagangkan, hanya harga cabai merah dan bawang merah yang mengalami penurunan.
Daftar Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok:
Pedagang bahan pokok di Pasar Sei Sikambing Medan, Jenni N, mengatakan, harga bahan pokok ini memang sudah mahal dalam dua pekan terakhir ini.
"Hanya cabai merah yang turun. Tapi tidak tahu juga pekan depan ya karena sudah dekat ramadan," katanya, Kamis (24/3/2022).
Dia mengatakan, untuk stok bahan pokok sejauh ini masih aman dan tidak ada masalah. Diatribusinya masih sama seperti hari biasa.
Sementara itu Pemilik Toko Haji Umar di Pasar Sei Sikambing Medan, Ifah, mengatakan, harga minyak goreng curah yang terus bertahan mahal dan kemungkinan akan tetap bertahan hingga jelang Ramadan.
"Kalau tepung terigu yang juga penjualannya biasanya naik jelang ramadan, harganya masih normal. Untuk permintaannya juga masih normal. Biasanya baru ada kenaikan H-1 atau H+1 puasa. Karena mulai banyak jualan untuk buka puasa atau untuk bikin kue lebaran," katanya.
Menurut Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, sejauh ini harga minyak goreng yang paling tidak terkendali. Setelah Pemerintah mencabut HET untuk minyak goreng, harganya terus naik.
"Saat ini harganya terus melambung, bahkan harga minyak goreng curah yang ditetapkan pemerintah di harga Rp 14.000/kg belum terlihat sejauh ini. Minyak goreng sampai hari ini masih menjadi polemik. Dan seakan belum berkesudahan sekalipun presiden sudah menetapkan harga eceran minyak goreng curah," katanya.
Gunawan mengatakan, harga minyak goreng seakan kembali lagi sebelum pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan memberlakukan HET baru untuk meredam gejolak harga. Harga minyak goreng saat ini tak ubahnya seperti harga saat awal Januari yang bergerak dikisaran Rp 18.000 hingga Rp 20.000/liter.
"Lagi-lagi masyarakat miskin akan dirugikan dengan kenaikan harga minyak goreng tersebut. Pemerintah harus segera merealisasikan kebijakan baru terkait minyak goreng Rp 14.000/kg. Kalau harga saat ini berlanjut terus dan masyarakat tetap mengantre untuk mendapatkannya. Maka pada dasarnya kerugian yang ditumbulkan akibat kenaikan harga tersebut bukan hanya dari sisi nominal saja," kata Gunawan.