Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menagih nama mafia minyak goreng yang sudah dikantongi Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Muhammad Lutfi. Penagihan nama tersebut untuk diakukan pengusutan.
Kepala Kanwil I KPPU, Ridho Pamungkas, mengatakan, Mendag sudah mengeluarkan statemen akan mengungkap nama mafia minyak goreng. "Jadi ungkaplah ke masyarakat. KPPU nanti akan koordinasikan dari data Mendag itu," katanya, Sabtu (26/3/2022).
Ridho mengatakan, sampai saat ini, KPPU belum menerima data atau nama mafia minyak goreng yang mengendalikan pasokan kebutuhan tersebut, terutama di Sumatra Utara (Sumut). Pihaknya pun terus koordinasi dengan Polda Sumut.
"Polda Sumut juga belum terima. Bila nama mafia minyak goreng itu diumumkan atau disampaikan secara terbuka kepada publik atau pihak kepolisian, KPPU siap berkordinasi untuk melakukan pengusutan bersama Polri. Datanya akan dipilah. Apakah masuk ke ranah hukum di kepolisian atau ranah persaingan usaha tidak sehat," katanya.
Ridho mengatakan, KPPU Pusat akan membahas tindaklanjut penanganan dan pengusutan terkait dengan dugaan kartel minyak goreng secara nasional hari ini. "Kita akan bahas proses minyak goreng naik selanjutnya atau tidak di tingkat KPPU di Pusat secara nasional terkait dengan kartel," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Mendag, Muhammad Lutfi, menyebut, terdapat mafia dan spekulan yang ingin mengambil keuntungan di tengah masalah minyak goreng. Mendag mengklaim, seharusnya distribusi minyak goreng di setiap provinsi cukup untuk masyarakat.
Lutfi mengatakan, sebenarnya terdapat tiga provinsi yang diklaim memadai dalam pasokan minyak goreng yakni Sumut, DKI Jakarta, dan Jawa Timur. "Jadi ada tiga daerah yang mirip seperti itu, pertama Surabaya, Jawa Timur yang distribusinya mencapai 91 juta, di Jakarta yang totalnya 85 juta dengan 11 juta rakyat, dan di Sumatera Utara yang mestinya berlimpah," kata Lutfi dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Kamis, (17/3/2022).
Namun, Lutfi menekankan, ada pihak-pihak yang memang sengaja mengambil kesempatan dalam kesempitan terkait minyak goreng.
Lutfi pun menegaskan, mengapa minyak goreng bisa menjadi langka kemarin, terutama di Sumut, DKI Jakarta dan Jawa Timur. Mendag mencurigai, lantaran adanya industri dan kedekatan dengan pelabuhan.