Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sepekan jelang ramadan, harga sejumlah bahan pokok masih bertahan mahal. Meski beberapa mengalami penurunan harga seperti cabai merah yang harganya kini dikisaran Rp 40.000/kg dari sebelumnya sempat berada di rentang Rp 45.000 hingga Rp50.000/kg. Bawang merah juga mengalami penurunan, dari sebelumnya Rp 35.000/kg, saat ini ada di harga Rp 32.000/kg. Namun jika dibandingkan dengan harga sebelumnya, cabai merah dan bawang merah masih terbilang mahal.
Untuk cabai rawit dijual Rp 46.800/kg dan bawang putih sebesar Rp 32.400/kg. Sementara gula pasir saat ini dijual Rp 15.000 hingga Rp 16.000/kg. Sementara harga minyak goreng (mogor) kemasan yang dijual mengikuti mekanisme pasar, harganya bahkan ada yang di atas Rp 25.000/liter-nya untuk kualitas premium. Untuk curah dijual dikisaran Rp 17.000 hingga Rp 18.000/kg. Harga daging ayam Rp 37.000/kg.
"Pembelian sebenarnya masih normal. Misalnya gula dan tepung. Biasanya kan banyak yang beli itu. Tapi sekarang masih normal," kata Pemilik Toko Haji Umar di Pasar Sei Sikambing Medan, Ifah, Senin (28/3/2022).
Dia mengatakan, harga tepung terigu masih berada dikisaran Rp 9.000/kg, tepung beras Rp 7.000/kg, tepung jagung Rp 9.000/kg. Untuk tepung terigu dengan beberapa merek ternama harganya berada dikisaran Rp 10.000 hingga Rp 12.000/kg.
Pedagang kelontong di Jalan Setia Budi Medan, Taufik, mengatakan, untuk saat ini rata-rata harga bahan pokok masih mahal. "Biasanya nanti akan turun di pekan kedua ramadan. Baru naik lagi pas sudah mau Lebaran. Namun tidak tahu juga ya tahun ini. Karena mahal-nya justru karena stok berkurang. Misalnya cabai merah yang sempat sampai Rp 70.000/kg," katanya.
Menurut Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, sejumlah harga kebutuhan pangan masyarakat menjelang ramadan ini memang masih dikhawatirkan bakal mengalami kenaikan. Kenaikan harga energi maupun pangan global hingga masalah gangguan supply chain karena perang juga turut menjadi pemicu memburuknya harga kebutuhan pangan masyarakat.
"Di level produsen atau petani, kenaikan biaya produksi tidak terhindarkan lagi. Bahan baku utama hingga penolong terus mengalami kenaikan. Yang dikhawatirkan akan membuat sejumlah harga kebutuhan masyarakat sulit untuk diturunkan, bahkan belakangan ini trennya justru naik," katanya.
Ditambah lagi, polemik minyak goreng masih terus berkepanjangan. Sudah lebih dari sepekan arahan Presiden Jokowi yang mengatur harga minyak goreng curah Rp 14.000/kg. Namun hingga sampai saat ini, justru yang terjadi adalah kenaikan harga minyak goreng curah yang dijual dikisaran harga Rp 18.000/liter-nya.
Bulan ini hingga bulan April mendatang, inflasi diperkirakan masih akan terus menghantui dengan realisasi yang tinggi. Kondisi daya beli masyarakat terus mengalami tekanan seiring kenaikan harga sejumlah kebutuhan pangan yang naik.
"Sejumlah masalah kenaikan harga kebutuhan pangan masyarakat ini tidak mudah untuk dijinakkan. Ada masalah fundamental yang membuat harga kebutuhan pangan naik. Dan fenomenanya tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi seluruh masyarakat di dunia merasakan hal yang tidak jauh berbeda," kata Gunawan.