Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Lebih dari dua tahun pandemi COVID-19 terlewati, tren kasus COVID-19 di dunia masih meningkat, utamanya di beberapa negara yang nekat mencabut pembatasan COVID-19 termasuk protokol kesehatan wajib masker.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap tiga skenario akhir pandemi COVID-19. Ada skenario terburuk hingga skenario terbaik yang diprediksi bakal terjadi.
Skenario terburuk
Kemungkinan pandemi COVID-19 tak bakal usai tahun ini lantaran munculnya varian baru Corona yang lebih ganas. Dalam skenario terburuk WHO juga disebutkan, imunitas sebagian besar populasi masyarakat tak lagi 'mempan' melawan varian ganas sehingga sulit mencegah risiko COVID-19 rawat inap dan kematian.
Jika skenario terburuk menimpa dunia, vaksin COVID-19 butuh diubah secara signifikan.
"Dalam skenario terburuk, varian yang lebih ganas dan sangat mudah menular muncul. Terhadap ancaman baru ini, perlindungan orang terhadap penyakit parah dan kematian, baik dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya, akan berkurang dengan cepat," beber Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Skenario terbaik
Prediksi WHO dalam skenario terbaik menunjukkan kemungkinan varian baru Corona pasti muncul tetapi memiliki karakteristik lebih ringan. Bahkan, vaksinasi booster dan modifikasi vaksin COVID-19 sama sekali tak dibutuhkan dalam kasus skenario terbaik.
Mana yang paling mungkin terjadi?
Kabar baiknya, WHO malah memperkirakan status pandemi COVID-19 bisa dicabut 2022.
"Berdasarkan apa yang kita ketahui sekarang, skenario yang paling mungkin adalah virus terus berevolusi, tetapi tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya berkurang seiring waktu karena kekebalan meningkat karena vaksinasi dan infeksi," ujarnya dalam konferensi pers baru-baru ini.(dth)