Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Minyak goreng langka dan mahal di Sumatera Utara diakui Gubernur Edy Rahmayadi membuat dirinya masih bingung hingg saat ini. Sebab Sumut dengan luas perkebunan sawit terbesar, sejatinya minyak goreng gampang didapatkan masyarakat Sumut itu sendiri dengan harga murah.
"Di Sumut ini minyak goreng ini langka dan saat ini masih mahal, ini yang buat saya bingung, tak masuk akal," ujar Gubernur Edy, pada rakor optimalisasi pendapatan dari sektor perkebunan sawit Sumut bersama KPK, Senin (04/04/2022).
Ia pun menyebut setiap hari memanggil Kabiro Perekonomian Setdaprov Sumut, Naslindo Sirait, untuk menuntaskannya. "Saya tanya bagaimana ini. Saya minta ini benar-benar bisa diselesaikan," katanya.
Dalam rakor yang berlangsung di di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur itu, Edy Rahmayadi menyinggung operasi minyak goreng.
Berbeda dengan Pemkab dan Pemko di Sumut yang suka menggelar operasi migor. Bagi Edy Rahmayadi, mantan Pangkostrad tersebut, operasi pasar sama sekali bukan solusi.
Operasi pasar murah, tegasnya, tidak dapat menyelesaikan masalah. "Pemerintah Kabupaten/Kota pernah saya kulik-kulik jawabnya sederhana sekali, pak, kita adakan saja operasi pasar. Kau bilang kau tidak ada minyak tapi darimana kau buat operasi pasar. Ada yang ngasih pak, yang ngasih itu kau tendang," ujar Edy.
"Makanya saya tak mau kalau operasi pasar, tak menyelesaikan masalah operasi pasar itu," ujar Edy Rahmayadi lagi.
Karena itu, Gubernur Edy berharap rakor itu dapat menyelesaikan permasalahan minyak goreng di Sumut. Ia menekankan, rakyat Sumut seharusnya bisa menikmati hasil pertanian Kelapa Sawit yang cukup besar.
"Maunya tuntaslah ini. Ini saya lakukan untuk rakyat saya tercinta ini 15 juta rakyat saya. Saya ingin rakyat saya ini menikmati hasil alamnya, dengan pengelolaan yang benar, distribusi yang benar. Pajaknya benar, agar semua hidup sehat," pungkasnya.