Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Rudal hipersonik, senjata mematikan yang melebihi kecepatan suara, dikembangkan oleh beberapa negara. Amerika Serikat bahkan dikabarkan telah sukses mengujicobanya bulan silam secara diam-diam.
Seperti dikutip detikINET dari Daily Mail, AS kabarnya tak ingin kesuksesan itu diketahui oleh pihak Rusia walau sepertinya bocor juga. Rusia sendiri disebut lebih maju dalam pembuatan rudal hipersonik, bahkan telah menggunakannya dalam perang di Ukraina.
Kemenhan Rusia mengakui memakai rudal hipersonik Kinzhal untuk menghancurkan gudang bawah tanah yang menyimpan persenjataan Ukraina. Setiap rudal yang mengalahkan kecepatan suara sedikitnya lima kali lipat atauMach 5 atau lebih, bisa diklasifikasikan sebagai rudal hipersonik.
Uji coba rudal hipersonik AS sendiri dilakukan pada pertengahan Maret. Dikutip detikINET dari Daily Mail, rudal bernama Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC) itu ditembakkan dari pesawat pengebom B-52.
Defense Advanced Research Projects Agency atau DARPA menyebut rudal hipersonik itu berhasil mencapai kecepatan melampaui Mach 5. Menurut DARPA, rudal itu sukses mencapai semua tujuan tes.
Adapun tes ini dilakukan secara diam-diam mengingat tensi antara AS dan Rusia sedang sangat tinggi terkait perang di Ukraina. AS sendiri disebut tertinggal dalam pengembangan teknologi rudal hipersonik dari Rusia dan juga China.
"Kita harus mengejar dengan sangat cepat. China sudah mengembangkan program rudal hipersonik yang sangat agresif dalam beberapa tahun ini," kata Jenderal David Thompson dari Angkatan Udara AS beberapa waktu silam.
Rudal hipersonik bisa diubah arahnya meski sudah diterbangkan dan bermanuver dengan lincahnya. Selain itu, rudal semacam ini sulit dideteksi karena begitu cepatnya, bahkan disebut hampir tidak mungkin terlacak oleh radar dan sistem pertahanan udara modern.(dtn)