Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
BEBERAPA hari lalu saya terima pesan dari sahabat saya yang tinggal di Batam. Mumpung masih terekam di kepala saya. Saya sempatkan untuk menulis peristiwa tersebut.
Kami sedikit memperbincangkan nasib setelah lulus kuliah, yang kini mengalami kesulitan ekonomi akibat tak memiliki pekerjaan yang tetap.
"Bro, gimana kabarnya di sana?" tanya beliau
Sontak saya jawab, "Aman bro, tapi kayaknya pengen cepat minggat juga ni. Di Batam gimana?" Dengan sedikit ngeledek.
"Huufffft, Batam susah juga cuk"
"Lho, kenapa?"
"Kalo masuk perusahaan mesti harus ada orang dalam sama duit biar bisa masuk"
"Truss, kamu dah bayar?"
"Aku aja diminta 5 juta, parah betul negeriku ini" Jawab dia
Masalah seperti itu sudah sering kerap terjadi. Namun jika dipikir-pikir masih ada perusahaan yang mengambil kesempatan dalam situasi seperti saat ini.
Saya sendiri pun pernah beberapa kali mengalami hal demikian. Hingga saya memutuskan menyibukkan diri setiap harinya, dengan aktivitas rutin, yaitu membaca dan menulis serta ngopi santai di kost.
Saya membuat keputusan seperti ini karena saya bepikir begini, berkarier bisa dimulai dari mana saja kok, tak mesti harus di perusahaan, di perkantoran.
Mengecewakan tidak? Ketika kita mati-matian berjuang, sampai-sampai banyak menghafal tips interview, melakukan latihan wawancara dan lain sebagainya dan ujung-ujungnya lamaran tidak diterima. Itu sesuatu yang menyebalkan bukan?
Bayangkan. Jika di suatu interview ketika kita sudah mempersiapkan diri dengan penampilan yang cukup menarik, dengan penuh rasa percaya diri. Karena tahapan ini merupakan yang cukup penting bagi si pelamar kerja. Sebab ini yang menentukan apakah si pelamar bisa mendapatkan posisi tersebut atau tidak.
Selanjutnya, pihak perusahaan melontarkan beberapa pertanyaan kepada si pelamar kerja. Dan si pelamar kerja pun menjawab beberapa pertanyaan dari pihak perusahaan tersebut dan kebetulan semua pertanyaan yang dilontarkan mampu dijawab dengan benar oleh si pelamar kerja.
Pastinya, dengan penuh keyakinan si pelamar kerja berkata dalam hati, "Terima kasih Tuhan, pertanyaanya tak seberat yang kukira".
BACA JUGA: Pemuda dan Pembangunan Desa
Namun, tak lama kemudian pihak perusahaan berkata begini, "Mas, kalau ingin bekerja di sini, bayar aja biaya adminnya 5 juta biar bisa langsung kerja besok".
Mungkin dalam hati si pelamar langsung berkata begini, "Ya, sudahlah. Nasibku bukan di sini."
Jujur saya secara pribadi mikir seribu kali untuk bekerja di perusahaan tersebut. "Ntah, mereka mikir atau gak sih? Mereka yang bayar pekerja atau pekerja yang bayar mereka. Hahaha, namun realitanya seperti begitu bukan?"
Sabar-sabar, mungkin ini sebuah ujian yang menjadi batu loncatan dan menambah pengalaman serta wawasan para pencari kerja di perusahaan, agar mampu berpikir lebih aktif lagi dan lebih semangat lagi.
Jadi pertanyaan selanjutnya bagi kita begini, apakah lulusan sarjana bisa jadi jaminan untuk mendapatkan kerja yang layak? Tentu tidak!
Jadi, tak heran jika mencari pekerjaan bagi lulusan baru merupakan kegiatan yang seolah sudah menjadi makanan sehari-hari.
Terbatasnya lowongan pekerjaan justru berbanding terbalik dengan jumlah tenaga kerja. Lalu bagaimana dampaknya? Pasti banyak lulusan baru susah mendapat kerja.
Padahal jika kita berpikir lebih dalam lagi, berkarier bisa dimulai dari mana saja. Sebaiknya tidak hanya fokus pada satu jenis pekerjaan serta gaji yang akan kita terima.
====
Penulis Alumni Ilmu Pemerintahan Universitas Darma Agung, tinggal di Medan.
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]