Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) akan mengeluarkan cadangan minyak darurat sebanyak 60 juta barel. Kabar itu pun cukup berdampak pada harga minyak Amerika Serikat (AS) yang turun lebih dari 5%.
Dikutip dari CNN, Kamis (7/4/2022), harga minyak AS jatuh ke angka US$ 96 per barel atau setara Rp 1,3 juta (kurs Rp 14.346). Kemudian untuk minyak mentah Brent patokan global turun menjadi US$ 101 per barel.
Langkah IEA sejalan dengan rencana Presiden AS Joe Biden yang mengumumkan akan mengeluarkan 180 juta barel dari Cadangan Minyak Strategis (SPR). Dengan SPR itu akan ada 1 juta barel untuk enam bulan ke depan.
Belum jelas apakah rencana IEA akan bertepatan dengan rencana AS. Tetapi jika bersamaan, maka selama enam bulan ke depan, akan ada pelepasan 240 juta barel minyak cadangan darurat.
Jumlah itu akan menghasilkan rata-rata sekitar 1,3 juta barel per hari. Perlu diingat, rencana penyaluran cadangan minyak itu disebut membutuhkan waktu agar AS dan IEA mencari pembeli.
Dengan adanya rencana tersebut, IEA mengatakan Rusia dapat dipaksa untuk memangkas produksinya sebesar 3 juta barel per hari, mulai bulan ini. Hal itu dilakukan karena Rusia sendiri yang mulai kesulitan menemukan pembeli setelah menginvasi Ukraina.
Rusia dalam kontribusinya di sektor energi memang cukup besar. Negara itu biasanya memasok sekitar 40% dari impor gas alam Uni Eropa, dan masing-masing sekitar 27% dan 46% dari impor minyak dan batu bara.
Meski begitu, AS dan Inggris memberhentikan impor minyak dari Rusia. Bahkan ada embargo de facto yang lebih luas telah terjadi karena bank, pedagang, pengirim barang, dan perusahaan asuransi berusaha menghindari sanksi keuangan.
Melihat negara barat telah menghentikan impor minyak dari Rusia, Uni Eropa belum bergabung untuk melarang impor minyak Rusia. Alasannya karena kebijakan itu akan berdampak terhadap rumah tangga dan industri yang sudah bergulat dengan rekor harga energi yang tinggi.(dtf)