Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Tentara-tentara Ukraina saat ini sedang dilatih di Amerika Serikat untuk mengoperasikan drone mematikan Switchblade yang dipasok Washington ke Kiev.
Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (7/4/2022), juru bicara Pentagon atau Departemen Pertahanan AS John Kirby mengatakan para tentara tersebut adalah sejumlah pasukan Ukraina "sangat kecil" yang sudah ada di AS sebelum Rusia menginvasi negara mereka.
"Kami mengambil kesempatan, dengan mereka masih di negara ini, untuk memberi mereka pelatihan selama beberapa hari tentang Switchblade, sehingga mereka dapat kembali ... untuk melatih yang lainnya di militer Ukraina," ujar Kirby.
Kirby mengatakan 100 drone mematikan itu, yang pada dasarnya adalah bom-bom terbang yang dikendalikan dari jarak jauh yang jatuh ke sasaran di mana mereka kemudian meledak, telah dikirim ke Ukraina untuk mendukung perang melawan pasukan Rusia.
Meski tidak menyebutkan secara detail jumlah pasukan Ukraina yang mengikuti pelatihan di AS tersebut, tapi Kirby mengatakan bahwa jumlahnya kurang dari satu lusin.
Sebelumnya pada 16 Maret lalu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa di antara persenjataan dan amunisi lain yang dikirim Washington ke Ukraina, termasuk drone Switchblade.
Dinamakan Switchblade karena cara sayapnya terbuka saat diluncurkan, drone ini disebut amunisi pengembara, karena dapat diterbangkan ke area target dan ditahan di sana hingga saat yang tepat ketika target diidentifikasi. Operator kemudian menerbangkannya ke target di mana kemudian akan meledak.
Versi aslinya, cukup kecil untuk dibawa dalam ransel, digunakan oleh pasukan AS di Afghanistan.
Versi yang lebih besar, dengan bahan peledak yang cukup untuk menghancurkan kendaraan lapis baja, juga telah dikembangkan. Namun, Pentagon tidak akan mengatakan mana yang telah dikirim ke Ukraina, jika tidak keduanya.(dtc)