Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Aksi demo besar yang dilakukan oleh mahasiswa sejauh ini belum memberikan dampak buruk bagi kinerja pasar keuangan maupun ekonomi nasional pada umumnya. Sejauh ini kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau bergerak sideways, di teritori positif. Sementara itu mata uang rupiah juga terpantau stabil dikisaran 14.368 per dolar AS.
"Artinya demo besar hari ini belum memberikan dampak apapun terhadap perubahan situasi ekonomi nasional," kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Senin (11/4/2022).
Gunawan mengatakan, demo pada dasarnya memang bisa merubah persepsi pelaku pasar. Tapi sejauh ini isu penundaan Pemilu pada dasarnya sudah dijelaskan dengan rencana Pemilu oleh KPU yang masih sesuai dengan jadwal. Jadi pelaku pasar menilai tidak ada masalah serius yang bisa merubah arah pergerakan pasar keuangan secara keseluruhan, maupun persepsi investor itu sendiri.
"Paling penting demo berjalan aman dan damai, dan polemik pemicu demo ini tidak berlanjut. Untuk saat ini memang sejumlah isu yang dijadikan alasan demo itu memang tidak berpengaruh. Tetapi jika isu tersebut terus berkembang, memicu pro dan kontra, muncul gesekan, nah disini nanti akan menjadi sentimen yang bisa merubah persepsi investor. Apalagi jika eskalasi pro dan kontra terus meningkat nantinya," kata Gunawan.
Dia menambahkan, hal itu yang bisa saja menganggu aktivitas ekonomi. Tapi dia menilai, hal ini tidak akan banyak merubah ekspektasi yang terlalu signifikan selama demo maupun pro dan kontra itu tidak mengerucut menjadi polemik baru yang memicu terjadinya gesekan sosial. Itu yang perlu diingat oleh semua elemen masyarakat.
"Sekalipun muncul perbedaan, akan tetapi sebisa mungkin perbedaan tersebut tetap dijaga agar tidak meluas ke masalah atau konflik lainnya. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan terlalu berlebihan dengan aksi demo tersebut. Yang penting berjalan aman dan damai, itu saja," kata Gunawan.
Namun, satu hal yang perlu diketahui bersama, saat menjelang Pemilu itu investor di pasar keuangan pada dasarnya akan bersikap wait and see sembari menanti siapa pemimpin baru yang terpilih. Jadi kalau Pemilu dilaksanakan pada Februari tahun 2024, maka investor di tahun 2023 sudah mulai berhati-hati untuk bertransaksi.
Diluar itu semua, terkait dengan laju tekanan inflasi, pertumbuhan ekonomi, IHSG maupun kinerja rupiah saat ini, semuanya masih dipengaruhi sepenuhnya oleh sentimen ekonomi yang berkembang saat ini. "Jadi indikator ekonominya masih sama, tidak terpengaruh oleh aksi dsmo," kata Gunawan.