Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, mengatakan, selama dua tahun perjalanan program kartu prakerja telah menjangkau 29.971 penerima efektif di 5 kabupaten dan kota di Pulau Nias.
Dari jumlah itu, penerima terbanyak berasal dari Kabupaten Nias Selatan sebanyak 13.914 peserta. Nias Selatan merupakan kawasan wisata yang terkenal dengan Pantai Sorake sebagai spot surfing kelas dunia serta tradisi lompat batu di Desa Adat Bawomataluo. Kabupaten berpenduduk 360 ribu jiwa ini memiliki 104 gugusan pulau besar dan kecil, termasuk Pulau Simuk, pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudera Hindia dan berbatasan dengan perairain India.
Program Kartu Prakerja ini disambut baik Bupati Nias Selatan, Hilarius Duha. Hilarius menjelaskan, penerima prakerja di wilayahnya paling banyak memilih pelatihan berupa strategi dan pembuatan konten pemasaran, merakit kerajinan tangan, tata rias, tata busana, mengolah makanan sehat, mengelola usaha warung, serta pelatihan perangkat lunak untuk administrasi.
“Kehadiran prakerja terasa manfaatnya bagi perekonomian daerah. Program ini juga mengajarkan bahwa globalisasi membuat kita tak boleh berpangku tangan dan hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah,” kata Bupati Nias Selatan Hilarius Duha pada acara Temu Alumni Peserta Program Kartu Prakerja se-Pulau Nias, Selasa (11/4/2022).
Pada kesempatan sama, Wakil Wali Kota Gunungsitoli Sowa'a Laoli mengapresiasi program Kartu Prakerja yang dinilainya sangat bermanfaat dan menjadi salah satu jawaban atas masalah ketenagakerjaan di Nias.
Penerima Prakerja asal Kabupaten Nias, Sabar Dermawan Lafau, mengaku, berkat mengikuti pelatihan Prakerja, ia bisa memperoleh skill mengolah batok kelapa menjadi oleh-oleh khas Pulau Nias.
“Dari pelatihan ‘Belajar Digital Marketing Sampai Mahir’ serta insentif dari Prakerja, saya bisa mengembangkan dan memasarkan kerajinan tangan seperti asbak, cangkir dan celengan dari batok kelapa,” kisah Sabar.
Sementara itu, Arisman Daely dari Gunungsitoli mengungkapkan kehadiran Prakerja membuka mata penduduk Nias agar tidak hanya menggantungkan masa depan sebagai pegawai negeri.
“Program Prakerja mengajar kami untuk memiliki skill lebih baik agar bisa menjadi wirausahawan dan tak hanya berharap sebagai PNS,” kata pengusaha penyewaan mobil yang mengaplikasikan pelatihan Prakerja untuk mempromosikan usahanya di media sosial.
Selain temu muka dengan perwakilan penerima, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja juga melakukan pendampingan pendaftaran terhadap 75 angkatan kerja dari lima kabupaten dan kota di Pulau Nias.
Tak hanya itu, Prakerja juga menggelar pelatihan secara luring bertopik ‘Pelatihan Digital Marketing untuk Penjualan Barang dan Jasa Secara Online’ yang dibawakan Rizky Arima dari Lembaga Pelatihan ‘Cariilmu’.