Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Perindustrian Agus Gumiwan bingung dengan minyak goreng curah di DKI Jakarta yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Jadi DKI ini aneh. Dalam data SIMIRAH (Sistem Informasi Minyak Goreng Curah), kami suplainya sudah banyak sekali, tapi masih terlalu banyak titik-titik di pasar yang harga minyak goreng curahnya tinggi sekali belum sesuai HET," paparnya, di Pasar Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (14/4/2022).
Agus mengungkapkan minyak goreng curah sudah disalurkan 155% dari total kebutuhan per hari Jakarta. Meski begitu, ia enggan menyampaikan berapa liter minyak goreng curah itu dari angka 155%.
"Dari total kebutuhan per hari, bukan 100%, tapi 155%. Gimana seharusnya dengan 155% HET sudah tercapai?," ujarnya.
Namun dari temuan yang terjadi di Pasar Cipete, ia merasa menemukan sedikit jawaban. Di pasar itu, ia menemukan distributor satu atau D1 yang melakukan penyimpangan.
D1 itu menjual minyak goreng curah dengan mengemas ulang ke jeriken ukuran 5 liter. Dia terbukti menjual eceran minyak itu dengan harga Rp 85.000.
"Kenapa (minyak goreng curah melebihi HET) salah satu jawabannya ini, " katanya merujuk ke penyimpangan D1 itu.
Untuk mengatasi masalah harga minyak goreng curah, Agus mengungkapkan memang perlu mengawasi tiga sektor, produsen, distributor, dan pengecer.(dtf)