Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Memperkuat keandalan sistem kelistrikan di Provinsi Aceh, menjadi salah satu fokus PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara (UIP Sumbagut).
Untuk menghadirkan keandalan listrik itu, General Manager PLN UIP Sumbagut, Octavianus Duha mengatakan pihaknya tengah mengebut penyelesaian pekerjaan 3 proyek terdiri dari 2 transmisi dan 1 pembangkit.
Dalam upaya tersebut, lanjut Octavianus Duha, pihaknya sangat mengharapkan dukungan pemerintah dan forkopimda setempat, terlebih dari masyarakat yang lahannya terkena sekaitan dengan pengerjaan 3 proyek tersebut.
"Sehingga Provinsi Aceh dan Ibukota Banda Aceh khususnya, listriknya menjadi lebih andal dari saat ini," ujar Octavianus Duha pada Ramadan Media Gathering, di Rooftop Lantai 3 Gedung PLN UIP Sumbagut, Jalan Dr Cipto Medan, Senin (18/04/2022) sore.
Lebih lanjut Manager Sub Bidang Perencanaan Umum PLN UIP Sumbagut, Sahat Sianturi, menjelaskan progres pengerjaan ketiga proyek itu.
Pertama pekerjaan GITET atau Jalur Transmisi Sigli-Ulee Kareng 275 kV. Sahat menjelaskan progres pekerjaan dengan total panjang 175 km dan 240 tower itu sudah mencapai 94%.
"Seluruh pekerjaan ditargetkan akan Commercial Operation Date (COD) pada semester pertama tahun ini. Adapun untuk membangun infrastruktur tersebut, PLN mengeluarkan investasi sekitar Rp 372 miliar," ujar Sahat.
Ia mengatakan pekerjaan transmisi 275 kV untuk memperkuat keandalan listrik di Kota Banda Aceh yang selama ini disuplai dari Transmisi 150 kV dari Pangkalan Brandan, Sumut.
"Jadi ini selama ini semua ditarik radial atau satu tarikan. Jadi ketika ada masalah di sepanjang jalur ini, maka berdampak pada colaps-nya listrik di Banda Aceh," ujar Sahat.
Keandalan listrik di Banda Aceh dengan beroperasinya nanti Transmisi 275 kV, lanjut Sahat, terutama karena ditopang masuknya sistem kelistrikan dari pembangkit yang ada di Sumatera.
"Sehingga nanti PLTD 25,8 MW Banda Aceh tidak perlu lagi beroperasi. Ini juga akan menghemat biaya listrik masyarakat (BPP), dan menggairahkan perekonomian daerah," jelas Sahat.
Proyek kedua adalah Transmisi 150 kv Subulussalam-Singkil sepanjang 72 km. Progres pengerjaannya sempat terkendala karena permasalahan lahan di sektor 1.
"Namun atas hasil sidang konsinyasi dari Pengadilan Negeri Subulussalam pada 8 April 2022, pekerjaan penarikan kabel kembali terlaksana saat ini, dan kita kejar agar secepat mungkin bisa COD," ujar Sahat.
Lebih lanjut dijelaskan Sahat, Transmisi Subulussalam-Singkil 150 kV ini akan memperkuat keandalan listrik di Pantai Barat Aceh. Sebab selama ini suplai listrik dipasok dari banyak PLTD.
"Jadi kalau ada masalah PLTD di Kota Singkil, maka rakyat yang ada di sana akan merasakan gangguan listrik yang mungkin tidak cepat pulih. Jadi dengan beroperasinya nanti ini Sumbulsalam-Singkil, maka PLTD-PLTD yang ada di Singkil, bisa akan disetop atau sifatnya distandby-kan saja untuk dipakai suatu saat jika diperlukan," jelasnya.
"Kemudian dengan operasi 150 kV, maka suplai ke Singkil sudah mengikuti seluruh pembangkit-pembangkit yang ada di Sumatera, sehingga berdampak pada penurunan BPP dimana perkaliannya kalau PLTD itu di sekitar Rp 1.800 per kwh menjadi Rp 1.335 per kwh," sambungnya.
Lalu proyek ketiga, sambung Sahat Sianturi, adalah PLTA Peusangan 1 dan 2 berkapasitas 88 MW di Aceh Tengah. Untuk target operasional (Commercial Operation Date/COD), ungkap Sahat, unit 1 pada 3 Juni 2023 dan Unit 2 pada 27 Juli 2024.
Sempat muncul permasalahan lahan dari 132 warga setempat. Namun menurut Manager UPP Sumbagut 2, Nanda Dani Adrianto, Tim Verifikasi dan Validasi berhasil menyelesaikan klaim warga.
"Namun kini tinggal menyelesaikan klaim dari sekitar 30 warga saja yang memang berhak atas tanah di lokasi pembangunan PLTA Peusangan," ujar Nanda.
Adapun PLTA Peusangan untuk mendukung target realiasi program Energi Baru Terbarukan (EBT) pemerintah itu, terdiri dari 4 lot pekerjaan. Lot 1 pekerjaan sipil, lot 2 pekerjaan metal, lot 3 pekerjaan elektrik dan lot 4 pekerjaan transmisi.
Hadir juga pada acara itu, SRM Anggaran dan Umum Tomu Murniaty Sibarani, SRM Operasi Konstruksi 2 Hendro Prasetywan, SRM Perencanaan Raja Muda Siregar, Manager UPP Sumbagut 1 Eko Sukmawanto, Manager UPP Sumbagut 3 Alfredo Pakpahan, Manager UPP Sumbagut 4 Agil Darmawan.